Selasa 02 Feb 2016 21:58 WIB

Kemenristekdikti Upayakan Tambah Jumlah Peneliti

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peringkat universitas seringkali ditentukan berdasarkan hasil penelitian yang mereka terbitkan.
Foto: University of Queensland
Peringkat universitas seringkali ditentukan berdasarkan hasil penelitian yang mereka terbitkan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memiliki rencana untuk bisa menambah dan meningkatkan riset di Indonesia.

Untuk bisa mencapainya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenristekdikti, Ainun Naim mengupayakan sejumlah cara untuk menambah jumlah peneliti.

Ainun menerangkan, upaya tersebut bisa dimulai dengan memberikan sejumlah beasiswa. “Pemberian ini diperuntukkan bagi jurusan-jurusan prioritas,” ujar Ainun seusai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenristekdikti di Pusat Penelitian dan Ilmu Pengetahuan Teknologi (Puspiptek) Tangerang Selatan, Selasa (2/2).

Menurut Ainun, pihaknya memang memprioritaskan jurusan teknik dan kesehatan pada beasiswa LPDP. Hal ini karena Indonesia memang membutuhkan lulusan jurusan itu pada detik ini.

Upaya selanjutnya, kata Ainun, dengan mengurangi berbagai biaya pengeluaran yang tidak perlu. Dia mencontohkan, pemerintah berusaha mengurangi kegiatan rapat di luar kota atau kantor. Dengan demikian anggaran yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain semisal penelitian atau riset.

Ainun menegaskan, Kemenristekdikti mengurangi setidaknya 15 persen pengeluaran yang tidak diperlukan. Anggaran ini dialihkan untuk beasiswa maupun program penelitian lainnya.

Agar bisa menambah jumlah peneliti, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Intan Ahmad menerangkan, ini bisa dilakukan sedari level sarjana. Sebanyak tujuh juta mahasiswa Indonesia ini perlu diperhatikan dan dibimbing untuk bisa menjadi peneliti di masa depan. “Mereka bisa dijadikan asisten peneliti pada level sarjana,” ujar Intan.

Menurut Intan, kemampuan meneliti mahasiswa sudah nampak terlihat dari kegiatan skripsi maupun tesis yang dihasilkan. Pengalaman-pengalaman ini sebenarnya bisa menjadi dasar mereka agar dapat menjadi peneliti. Mereka hanya perlu mendapat dukungan dan bimbingan untuk menjadi lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement