Kamis 26 Nov 2015 19:18 WIB

'Ilmu Antropologi Kurang Mendapatkan Minat'

Rep: C13/ Red: Yudha Manggala P Putra
Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat
Foto: ROL/Santi Sopia
Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Karena kontribusi yang besar dalam ilmu Antropologi, almarhum Koentjaraningrat pun mendapatkan penghargaan. Penghargaan kepada Bapak Antropologi Indonesia ini diberikan Lingkar Budaya Indonesia (LBI) dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Berkaitan dengan ilmu antropologi, Ketua sekaligus Pendiri LBI, Sasmiyarsi Katoppo menilai, saat ini ilmu antropologi Indonesia kurang diminati generasi mudah. Hal ini terbukti dengan sedikitnya jumlah mahasiswa dan ahli antropologi di Indonesia saat ini.

“Ilmu antropologi kurang mendapatkan minat,” ungkap Sasmiyarsi kepada wartawan di Gedung D, Dikti, Jakarta, Kamis (26/11).

Menurut Sasmiyarsi, alasan situasi itu dikarenakan bidang ilmu tersebut kurang menghasilkan uang. Di samping itu, hasil penelitian dan apresiasi dalam bidang itu baru akan terasa setelah 20 tahun.

Penyebabnya, penelitian pada bidang ini memang menghabiskan waktu yang sangat lama. “Karena untuk menghasilkannya butuh waktu yang lama,” ungkap Pendiri LBI lainnya, Rini Sutrisno kepada wartawan.

Pada waktu yang sama, Rini mencontohkan salah satu penelitian antropologi pada Gunung Padang. Penelitian seperti ini bisa menghabiskan waktu berpuluh tahun. Setelah memakan waktu yang lama itu, barulah mendapatkan penghargaan. Sementara generasi zaman sekarang lebih suka memperoleh hasil yang serba cepat.

Selain itu, Sasmiyarsi juga menambahkan, mata pelajaran pengantar ilmu antropologi budaya Indonesia tidak pernah terdengar lagi di berbagai tingkatan sekolah. Terakhir dirinya bisa mendapatkan ilmu ini di sekolah pada masa 1960-an. Setelah masa itu berakhir, mata pelajaran tersebut tidak terdengar lagi.

Menurut Sasmiyarsi, ilmu antropologi itu sangat penting untuk diajarkan. Dengan ilmu ini, masyarakat Indonesia bisa mengenal segala budaya di Indonesia. Masyarakat bisa mengetahui etnis-etnis di Indonesia, budaya, kesenian, makanan khas, gaya hidup dan  sebagainya. Pengetahuan ilmu jelas sangat penting untuk diketahui masyarakat Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement