Jumat 13 Nov 2015 15:19 WIB

Kampus ini Siap Nombok untuk Beasiswa Dosen Luar Negeri

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih
Gedung Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. ( 29 / 5 ).
Foto: Republika/Nico Kurnia Jati
Gedung Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. ( 29 / 5 ).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Program beasiswa pemerintah jenjang doktoral ke luar negeri, menarik para dosen dari perguruan tinggi berlomba-lomba mengirimkan tenaga pengajarnya ke luar negeri. Beberapa kampus bahkan siap 'nombok' membantu biaya hidup para dosen di luar negeri di samping besaran beasiswa yang diterima.

Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gunawan Budiyanto mengatakan walaupun Kemenristek Dikti dan Kemekeu tetap berkomitmen memberikan beasiswa bagi dosen dan pelajar Indonesia. Namun pihaknya tetap memikirkan perlunya tambahan biaya hidup kepada dosen-dosennya dalam program beasiswa ke luar negeri.

Karena itu UMY telah mengambil kebijakan menambah biaya hidup penerima beasiswa dosen, sebagai bentuk antisipasi gejolak fluktuasi mata uang yang tidak stabil. "Untuk kekurangan bila ada situasi yang tidak memungkinkan, UMY siap nombok bila memang besaran beasiswa itu berkurang, misalnya dampak fluktuasi mata uang," katanya kepada Republika.coid, Jumat (13/11).

Kebijakan menambah biaya hidup penerima beasiswa dosen dari UMY ini, dijelaskan dia, memang komitmen UMY untuk tetap melancarkan proses studi dari dosen-dosen UMY yang menerima beasiswa di luar negeri. Besaran penambahan biaya ini pun berbeda-beda tergantung tingkat biaya hidup di negara studi.

Kebijakan ini merupakan komitmen kampus menghadapi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan termasuk adanya isu penghentian beasiswa, walaupun kejelasan informasi telah dibantah oleh Kemenristek Dikti.

Sebelumnya beredar kabar penghentian beasiswa dosen jenjang doktoral terhadap beberapa dosen Universitas Negeri Malang. Kabar ini pun menimbulkan keresahan dari berbagai kampus yang telah mengirimkan dosennya dalam program Doktoral di luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement