Kamis 15 Oct 2015 13:06 WIB

Keterbatasan Fisik tak Halangi Mahasiswa Ini untuk Berprestasi

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
 Penyandang tuna rungu saat beraksi damai dengan menunjukkan bahasa isyarat
Penyandang tuna rungu saat beraksi damai dengan menunjukkan bahasa isyarat "cinta" memperingati Hari Tuna Rungu Internasional di Bundaran Hotel Indonesia,Jakarta, Jum'at (28/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Keterbatasan fisik tidak menghalangi mahasiswa difabel Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya (UB) Marquel Dwi Putranto untuk berprestasi. Walaupun penyandang tuna rungu, Marquel berhasil meraih berbagai prestasi. Marquel juara 1 Top Model Black and White, Juara 2 Photogenic Malang 2014, Juara 1 Photogenic 2015, Juara 2 Fashion Sporty Malang, Juara 3 Fashion Show Malang 2013, Finalis Top Model 2013, Juara Harapan Natal di Malang City Point, Finalis Top Model 2015, dan Juara 3 Fashion Show Valentine 2014.

"Saya ingin menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar saya, baik bagi teman-teman penyandang tuna rungu ataupun teman-teman yang normal agar bisa saling mendukung satu sama lain tanpa merasa minder terhadap suatu perbedaan," ujar mahasiswa jurusan Teknik Informatika angkatan 2012 ini, Kamis (15/10).

Marquel menekuni dunia model sejak duduk di bangku SMP. Ia bergabung dengan salah satu agensi model di kota Malang. Marquel mengaku, salah satu alasan dirinya menjadi seorang model adalah agar Ia bisa berdiri di depan orang banyak dan memberikan memotivasi kepada masyarakat khususnya para anak muda untuk terus berusaha dan berjuang meraih prestasi.

Dengan segudang prestasi yang berhasil Ia raih di dunia model, marquel justru memilih kuliah di jurusan Teknik Informatika dengan harapan ingin memperbanyak ilmu pengetahuan.

"Selain ingin menjadi model, saya juga punya mimpi untuk membuat aplikasi sendiri yang nantinya dapat digunakan untuk membantu masyarakat penyandang tuna rungu, karena saya ingin semua orang bisa berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat sehingga kita (penyandang tuna rungu) bisa berkomunikasi lebih baik," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement