Selasa 13 Oct 2015 18:52 WIB

Dedikasi Peneliti Muda IPB Hingga ke Mancanegara

IPB
IPB

REPUBLIKA.CO.ID, Masa muda merupakan masa yang dapat diibaratkan sebagai sebuah pisau bermata dua, apabila masa tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya maka hasilnya pun akan mengantarkan pada sebuah kesuksesan, begitupun sebaliknya.

Dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (12/10) Irwandi Jaswir muda memilih untuk menghabiskan masa mudanya dengan hal-hal yang bermanfaat, ia telah sejak lama menggeluti dunia penelitian hingga akhirnya kini ia menjadi seorang ilmuwan dan ahli bioteknologi.

Irwandi Jaswir lahir di Medan, Sumatera Utara, 20 Desember 1970, ia bekerja sebagai Koordinator Riset di Halal Industry Research Centre, Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur. Alumni yang lulus S1 dari Departemen Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1994 ini berhasil membuat Negara Malaysia dan Kanada terpesona.

Irwandi pada akhirnya memilih Malaysia untuk terus berkiprah karena baginya pola pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki Malaysia mengacu pada negara-negara maju.

Serangkaian riset yang telah digelutinya sejak lama mengantarkan profesor madya ini menorehkan tinta emas di bidang bioteknologi. Melalui puluhan karya ilmiah di jurnal internasional, karya ilmiah di konferensi internasional, artikel ilmiah populer di berbagai media massa, dan artikel (book chapter) di buku ilmiah internasional, Irwandi terus mengembangkan diri demi memaksimalkan manfaat yang ingin diberikannya kepada Indonesia.

Salah satu hasil risetnya yang mengagumkan ialah alat pendeteksi kandungan lemak babi yang digunakan industri pangan dan pembuatan gelatin ikan sebagai penggantinya yang dihasilkan melalui riset berjudul "Nano-Structural Properties of Alternative Collagen for Halal Industry". Irwandi yang senantiasa mendedikasikan dirinya bagi keluarga dan negara melakukan berbagai upaya untuk mengharumkan nama bangsa di luar negeri, termasuk berbincang dan berdisuksi dengan para peneliti dari seluruh dunia.

Puluhan penghargaan internasional telah diraihnya dan merupakan hasil dari upaya pengembangan riset yang selama ini dilakukan. Penghargaan tersebut diantaranya Peneliti Terbaik International Islamic University Malaysia (IIUM) 2004, Medali Emas pada "The 34th International Exhibition of Inventions, New Techniques and Products of Geneva" dengan riset: Rapid Method for Detection of Non-halal Substances in Food 2006, Best Innovation Award dalam forum ilmiah "World Halal Research Summit 2010" dengan riset: "Nano-Structural Properties of Alternative Collagen for Halal Industry" di Kuala Lumpur Convention Centre 2010, Dosen Terbaik International Islamic University Malaysia (IIUM) 2010, dan Penghargaan Habibie Award periode XV tahun 2013.

Selain deretan penghargaan di bidang riset bioteknologi, dedikasi Irwandi juga dibuktikan melalui profesionalitas dan keaktifannya sebagai Head Department dan Deputy Dean (Student Affairs) Universitas Pertanian Malaysia, Assistant Professor di Departemen Bioteknologi, Universitas Islam Internasional Malaysia, Kuala Lumpur 2001, dan Peneliti Tamu di National Food Research Institute (NFRI), Tsukuba, Jepang di bidang Bioteknologi Pangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement