Sabtu 03 Oct 2015 19:08 WIB

EI-GUN: Sekali Tembak Langsung Bunting

Rep: Lintar Satria/ Red: Djibril Muhammad
Universitas Brawijaya
Foto: panoramio.com
Universitas Brawijaya

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Indonesia merupakan negara agraris, namun kebutuhan pangan masih belum tercukupi khususnya di sektor peternakan yaitu protein hewani.

Rendahnya konsumsi protein hewani di Indonesia dipengaruhi lambatnya populasi ternak lokal, sehingga menyebabkan mahalnya harga pangan sumber protein hewani.

Latar belakang tersebut mendorong lima mahasiswa Universitas Brawijaya menciptakan alat EI-GUN (Electrical Insemination Gun) yang berfungsi untuk Inseminasi Buatan (IB) atau mengawinkan ternak menggunakan semen (sperma) segar.

Kelima mahasiswa tersebut ialah Mirsa Ita Dewi Adiana (Fakultas Peternakan), Doni Herviyanto (Fakultas Peternakan), Wahyu Setiawan (Fakultas Peternakan), Hermantoro Wahyu Pradana (FT- Teknik Mesin), dan Ronny Ari Setiawan (FT- Teknik Elektro).

Untuk melakukan IB diperlukan semen beku. Proses pembekuan semen membutuhkan ketrampilan khusus dengan alat impor dari Jerman yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.

EI-GUN dikhususkan untuk IB semen segar, sehingga dengan alat ini peternak tinggal melakukan ejakulasi dan mengawinkan ternak tanpa alat semahal itu.

"EI-GUN kita terapkan untuk Inseminasi Buatan pada kambing, jika sudah berhasil maka akan kita kembangkan untuk IB pada ternak besar seperti sapi," kata Mirsa selaku ketua tim, Sabtu (3/10).  

Alat ini tercipta dengan bantuan Dana Hibah dari DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa yang diusulkan tahun 2014. Di bawah bimbingan Dosen Peternakan Dr. Ir Gatot Ciptadi, DESS alat tersebut kini sudah mulai diaplikasikan di tempat Mitra Kerjanya.

 

"Alat EI-GUN ini sangat membantu sekali untuk IB menggunakan semen segar, karena sekali ejakulasi bisa untuk mengkawinkan beberapa ekor. Alat ini lebih unggul dibanding alat Gun biasa, sehingga saya pribadi merekomendasikan kepada seluruh inseminator maupun petani peternak alangkah baiknya mengaplikasikan alat yang diberi nama EI-GUN ini," ujar Sumali selaku inseminator kambing Boer di Malang Raya.

Keunggulan EI-GUN yaitu menggunakan sistem Electric dan portable. Walaupun menggunakan sistem Electric atau berbahan listrik, alat ini tidak akan menyakiti ternak jika terjadi konslet, terkena air atau kesalahan lainnya karena sudah dimodifikasi secara khusus.

Pada penyempurnaannya, EI-GUN akan dilengkapi dengan mini kamera medis dan Tft lcd yang berguna untuk mempermudah mendesposisikan semen pada servix ternak betina.

Alat yang telah terdaftar Hak Paten di Sentra HKI LP3M ini mengantarkan Mirsa dkk melaju pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo, Kendari-Sulawesi Tenggara pada 5-10 Oktober mendatang. Mereka berharap EI-GUN dapat membawa perubahan yang berarti demi kemajuan peternakan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement