Selasa 29 Sep 2015 20:30 WIB

Teknologi Ulir Filter Tingkatkan Kualitas Garam

Petani Garam (ilustrasi)
Foto:
Petani garam

Idrus menjelaskan hasil aplikasi teknologi tepat guna di Cirebon ini telah menghasilkan kualitas garam yang lebih baik. Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan NaCl mencapai 91 persen pada garam produksi konvensional.

Jika menggunakan teknologi ulir dan aditif, kandungannya meningkat menjadi 94 persen. Kandungan NaCl akan meningkat menjadi 96 persen jika digunakan teknologi ulir, aditif dan geomembran.

Lebih lanjut ia menjelaskan untuk industri dibutuhkan garam dengan kandungan NaCl minimal 97 persen. Selain itu batas maksimal kandungan logam berat seperti kalsium dan magnesium tidak melebih 400 ppm untuk kategori industri pangan.

"Penerapan teknologi TUF tersebut mampu meningkatkan kualitas garam kualitas tiga menjadi kualitas dua," jelasnya.

Dalam penerapannya, sistem TUF membutuhkan lahan lebih luas untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi. Karena itu diperlukan kerjasama antar beberapa petani yang mempunyai lahan terbatas.

Idrus menjelaskan sejauh ini, penerapan teknologi TUF telah mampu menambah pendapatan petani. Karena membaiknya kualitas garam telah menaikkan harga jual garam. Dengan percobaan yang lebih intensif, produksi garam bisa ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas. "Pada akhirnya, sangat mungkin kita tidak perlu lagi mengimpor garam dari luar negeri," katanya.

Setiap tahunnya Indonesia membutuhkan 3,3 juta juta ton garam. Sebagian besar kebutuhan itu dipenuhi oleh impor. Menurut data Kementerian Perindustrian, sebanyak 2,1 juta tonnya merupakan kebutuhan sektor industri. Sementara total produksi garam nasional baru mencapai 1,6 juta ton per tahun.

Garam produksi lokal lebih berorientasi pada kebutuhan konsumsi dan tidak bisa memenuhi kebutuhan industri. Karena untuk garam industri dibutuhkan spesifikasi yang lebih tinggi. Di Cirebon, petani garam diperkenalkan pada teknologi tepat guna dalam memproduksi garam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement