Rabu 23 Sep 2015 21:32 WIB

Hilirisasi Penelitian Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menekankan harus ada proses hilirisasi dari setiap penelitin agar ada manfaat yang bisa diterima oleh masyarakat.

"Selama ini penelitian biasanya terhenti pada karya ilmiah yang manfaatnya hanya bermanfaat bagi peneliti saja bukan masyarakat, dan akhirnya mereka tidak tahu apa manfaatnya," kata Nasir selepas meninjau lokasi budi daya ikan nila laut di Jakarta, Rabu.

Hilirisasi yang dimaksud Nasir adalah adanya implementasi dalam berbagai hal dengan menggunakan metoda hasil penelitian, sehingga bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Dia mencontohkan hasil penelitian budi daya ikan nila salina yang direkayasa dengan cara mengadaptasikan spesies tersebut dalam kondisi perairan laut.

"Hasil penelitiannya sudah ada dengan munculnya varietas dari nila yang selama ini dikenal di air tawar saja sekarang sudah ada yang bisa hidup di laut. metoda tersebut bisa dikembangkan dengan mudah oleh seluruh masyarakat," katanya.

Pengembangan ikan Nila Laut ini mulai dilaksanakan pada tahun 2014 bekerja sama dengan PT Nuansa Ayu Karamba di Kepulauan Seribu. Saat ini, pengkajian ikan Nila Laut telah mencapai tahapan Pilot Project untuk skala usaha.

"Setelah hilirisasi yang bisa diimplementasikan oleh semua orang, dibutuhkan juga komersialisasi hasil riset oleh dunia usaha," ucapnya.

Proses komersialisasi tersebut tujuannya untuk penggunaan berkelanjutan satu hasil penelitian dan meningkatkan nilai tambah suatu hasil penelitian.

"Dengan adanya peningkatan nilai tambah suatu hasil penelitian maka akan dengan serta merta menambah jumlah lapangan pekerjaan yang ada sehingga menyejahterakan masyarakat," ujar dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement