Sabtu 05 Sep 2015 09:42 WIB

Peserta Pertukaran Pemuda Indonesia-India 2015 Jalani Pelatihan

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Yuni Poerwanti (tengah) berfoto bersama para peserta Pre Departure Training Pertukaran Pemuda Indonesia-India 2015 di di Gedung Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (4/9) sore.
Foto: kemenpora.go.id
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Yuni Poerwanti (tengah) berfoto bersama para peserta Pre Departure Training Pertukaran Pemuda Indonesia-India 2015 di di Gedung Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (4/9) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak  25 peserta pertukaran Pemuda Indonesia-India 2015 mulai menjalani pelatihan jelang keberangkatan (pre departure training) di di Gedung Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI, Kebayoran Baru, Jakarta. Pelatihan secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Yuni Poerwanti, Jumat (4/9) sore.

Pertukaran Pemuda Indonesia-India merupakan kegiatan multilateral sebagai implementasi dari komitmen ASEAN-India Summit di Bali pada 2011, dimana Kementerian Luar Negeri India menyampaikan komitmen mengundang 250 pemuda ASEAN untuk mengunjungi India setiap tahunnya. Untuk tahun ini, Indonesia mendapat kuota 25 peserta yang terdiri 24 pemuda (mahasiswa) dari berbagai kampus di Tanah Air ditambah satu orang youth official.

Kepada peserta, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Yuni Poerwanti menegaskan bahwa India merupakan salah satu emerging power di Asia, memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa.  India juga merupakan salah satu Negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, menerapkan system demokrasi liberal terbesar di Asia, telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, berkekuatan militer terbesar dan menguasai teknologi nuklir.

“Dengan segenap keunggulan tersebut, rumuskan apa saja yang dapat dipelajari dan pelajaran apa yang dapat diambil dari kunjungan ke India nanti,” ujar Yuni kepada para peserta pelatihan.

Yuni mengingatkan bahwa Indonesia membutuhkan pemuda kompeten dan juga berwawasan global, sehingga dapat menjadi perluasan wawasan dalam memecahkan persoalan-persoalan nasional maupun lokal. “Secara umum, skema kegiatan di India menawarkan berbagai kesempatan belajar dan mengamati perkembangan India dalam berbagai bidang antara lain pendidikan, teknologi dan bisnis. Galilah ilmu dan inspirasi selama mengikuti program ini,” tambahnya.

Sejak 2010, Kemenpora telah mengirim pemuda ke India dengan jumlah 10 orang. Mulai 2012 hingga saat ini, jumlahnya bertambah menjadi 25 orang, yang pesertanya merupakan hasil seleksi di tingkat provinsi.

Setelah menjalani pelatihan jelang keberangkatan pada 3-5 September, para peserta akan terbang dan menjalani kegiatan di India (Hyderabad, Agra dan New Delhi) pada 6-15 September. Sepulang dari India, mereka akan melakukan re-entry dan evaluasi di Jakarta pada 16-17 September dan kemudian pulang ke provinsi masing-masing pada 18 September 2015.

“Saya ingin mengambil pengalaman dari kegiatan ini untuk memberikan sumbangsih, khususnya bagi daerah saya,” kata Boni Fasia, peserta asal Papua Barat yang merupakan mahasiswa Universitas Papua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement