Jumat 04 Sep 2015 14:43 WIB

20 Mahasiswa Kaltim Belajar Nuklir di Rusia

 Peserta Workshop Teknologi Keselamatan PLTN berkunjung ke Reaktor Serba Guna GA Siwabessy (19/6-batan.go.id)
Foto: batan.go.id
Peserta Workshop Teknologi Keselamatan PLTN berkunjung ke Reaktor Serba Guna GA Siwabessy (19/6-batan.go.id)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berencana mengirimkan 20 orang mahasiswa ke Rusia untuk belajar tentang nuklir pada 2016 mendatang. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dalam keterangan yang dirilis Humas Pemprov  baru-baru ini mengatakan pengiriman mahasiswa tersebut untuk mendukung program pemerintah provinsi dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas di bidang pengelolaan nuklir.

"Pengiriman mahasiswa ke Rusia adalah bagian dari program Beasiswa Kaltim Cemerlang. Sebelumnya sudah ada 100 mahasiswa yang dikirim ke Rusia untuk belajar tentang perkeretaapian," katanya, baru-baru ini.

Menurut Gubernur, pembangunan PLTN sebagai bentuk antisipasi pascatambang batu bara yang kini produksinya terus berkurang. Pemanfaatan tenaga nuklir untuk pembangkit listrik perlu dilakukan dan SDM yang mengoperasikan juga harus disiapkan sejak dini. Pemprov Kaltim sudah melakukan kajian yang diperlukan untuk pembangunan PLTN yang rencananya berlokasi di Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau dan Kecamatan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur.

Soal pemilihan kawasan pesisir, tujuannya untuk memudahkan pengangkutan material di awal pembangunan dan kemudian kemudahan menyampaikan pasokan segala kebutuhan. Bahkan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sudah menyampaikan dukungan atas rencana pembangunan PLTN yang prastudi kelayakannya sudah dilakukan sejak 2007-2009. Dalam kajian tersebut, dua wilayah tersebut yakni Talisayan dan Sangatta adalah lokasi paling potensial dan aman berdasarkan pertimbangan tapak, kesiapan teknologi, kondisi infrastruktur, dan potensi pengembangan regional.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement