Jumat 04 Sep 2015 14:09 WIB

Nasir: Perguruan Tinggi Masih Kekurangan Dosen

Rep: c13/ Red: Taufik Rachman
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengungkapkan rasio antara dosen dan mahasiswa di Perguruan Tinggi (PT) Indonesia belum sesuai.

Menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir menegaskan, rasio idealnya sendiri 1:30 untuk Ilmu Eksakta. Sementara untuk Ilmu Sosial, kata dia, rasionya 1:40.

Nasir mengungkapkan, banyak Program Studi (Prodi) yang belum bisa mencapai rasio itu. Bahkan, lanjut dia, sebagian besar rasionya di atas angka itu.  Ia menerangkan, terdapat PT yang memiliki jauh dari rasio ideal, yakni 1:80 dan 1:100.

“Untuk itu masalah ini harus kami bicarakan dengan PT-PT Indonesia,” ujar Nasir usai Pelantikan Pejabat Eselon 2 di Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (4/9). Ia juga mengatakan, pihaknya juga telah memetakan temuan PT atau Prodi yang kekurangan dosen. Dengan demikian, tambah dia, ini bisa menjadi jalan keluar dalam permasalahan ini.

Menurut Nasir, sebanyak 1469 Prodi di PT Negeri mengalami kekurangan dosen. Sedangkan, tambah dia, prodi di PT Swasta yang mengalamin kondisi itu berkisar 4597. Dengan kata lain, sebanyak 6066 prodi di PT-PT yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti masih membutuhkan dosen lebih banyak lagi.

Nasir juga menyebutkan jumlah prodi yang berada di situasi yang sama pada lembaga-lembaga lain. Menurut dia, 2583 prodi di lembaga lain mengalami kekurangan dosen. Artinya, tegas dia, 8649 prodi di PTN, PTS dan lembaga lain masih memerlukan pasokan dosen.“Itu jumlah total, baik di bawah naungan pihaknya maupun bukan,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement