Sabtu 29 Aug 2015 22:41 WIB

Lulusan Terbaik IIQ Ini Hafal Alquran 30 Juz

Rep: c35/ Red: Taufik Rachman
Kampus IIQ
Kampus IIQ

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Khairun Nisa tidak pernah menyangka sebelumnya jika dia akan mendapatkan hadiah umrah atas prestasinya tersebut. Pada hari ini, Sabtu (29/8) dia dinobatkan sebagai wisudawati terbaik Institut Ilmu Al Quran (IIQ).

Sebagai lulusan terbaik, wisudawan asal Bangka Belitung itu  mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan S@ di IIQ. Diluar dugaan, Nisa juga mendapat hadiah umrah dari  Asnelli Burhan.

Putri pertama dari pasangan Ruslan dan Syamsiah ini dinobatkan sebagai wisudawati terbaik karena dia mengambil program hafidz 30 juz. Selain itu juga IPKnya yang tinggi yaitu 3,93.

Namun IPK tinggi bukan jaminan ia menjadi lulusan terbaik. Syarat menjadi lulusan terbaik, selain IPK tertinggi harus hafal 30 juz Alquran. Hafal Alquran menjadi syarat utama.

Dia mengisahkan awal mula masuk ke kampus yang concern dalam ilmu Alquran tersebut karena terlambat mendaftarkan diri ke Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dia terlambat mendaftar karena sebelumnya dia berpikir untuk memantapkan hafalannya dulu sebelum masuk kuliah.

Namun ibunya berkeinginan lain, dia diminta ibunya untuk tetap melanjutkan pendidikan sembari memantapkan hafalannya, yang memang sudah hafal 30 juz pada saat itu. Akhirnya dia mendaftarkan diri ke IIQ karena kampus tersebut linier dengan keinginannya, dan kedua orang tuanya pun menyetujuinya.

"Untuk hal pendidikan, orang tua saya menyerahkan sepenuhnya kepada saya untuk memilih, asal saya tidak menyesal dengan pilihan saya tersebut," akunya.

Pada tahun sebelumnya dia juga telah mendapatkan beasiswa Tahfidz 30 Juz dari Pemprov DKI Jakarta. Dia juga mengaku, meskipun sudah mendapatkan jaminan beasiswa S2 dari kampus ingin mencoba mendaftarkan diri sebagai penerima beasiswa dari Kemenag, jika program beasiswa tersebut masih dibuka untuk tahun ini.

Wisudawati dari Fakultas Syariah ini juga menceritakan perjuangannya dalam menjaga hafalannya di tengah-tengah kesibukan kuliahnya. Dia mengaku sebisa mungkin mengulang hafalannya tiga juz per hari. Waktu yang dia pilih adalah setelah sholat tahajud, setelah sholat subuh dan setelah sholat dhuha, masing-masing satu juz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement