Rabu 05 Aug 2015 10:35 WIB

Dokter Lulusan UII Diharapkan Berdakwah Hingga Pelosok

Rep: heri purwata/ Red: Taufik Rachman
kampus universitas islam indonesia (uii) yogyakarta
Foto: foto: damanhurizuhri/republika
kampus universitas islam indonesia (uii) yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta melantik  71 dokter baru. Dokter baru terdiri 21 laki-laki, dan 50  perempuan ini diambil sumpahnya di Auditorium Kahar Mudzakkir Kampus UII Jalan Kaliurang km 14,5 Yogyakarta, Rabu (5/8).

"Dokter lulusan UII harus siap ditempatkan di mana saja, mengingat rasio dokter dan penduduk Indonesia belum menjangkau daerah terpencil," kata Linda Rosita, Dekan Fakultas Kedokteran UII pada pengambilan sumpah dokter periode ke XXX, Rabu (5/8/2015).

Menurut Linda, distribusi dokter yang lebih merata dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. "Dokter lulusan UII dapat berperan dalam pemberian layanan primer. Juga dapat berdakwah Islam hingga daerah terpencil dan tertinggal," kata Linda.

Dijelaskan Linda, sebagai dokter muslim diberi wewenang menjalankan profesi dokter setelah mendapatkan surat tanda registrasi (STR) dan surat izin praktek (SIP). "Ilmu harus diperdalam terus, asah akal, hati dan ruh. Sehingga sebagai dokter muslim yang memberikan manfaat buat sesama dan turut menyelesaikan permasalahan bangsa, negara, dan umat seluruh nusantara," harap Linda.

Sedang Rektor UII, Harsoyo mengatakan saat ini Indonesia sedang menyongsong era penguatan layanan kesehatan primer dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Di era ini, peran dokter sebagai ujung tombak yang secara langsung memberikan pelayanan dan konsultasi kesehatan kepada masyarakat.

Eksistensi dokter, kata Harsoyo, tidak sekadar memberikan pelayanan kesehatan saja. Namun juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang gaya hidup sehat, sehingga aspek promotif dan preventif dalam kesehatan terpenuhi.

"Proses pendidikan para dokter tidak hanya sampai pengambilan sumpah, tetapi terus berlanjut tanpa batas waktu. Kelulusan dari UII baru sebagai terminal untuk melanjutkan perjalanan di tujuan berikutnya. Dokter baru harus harus mengembangkan ilmu pengetahuan untuk profesionalisme," kata Harsoyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement