Selasa 04 Aug 2015 09:33 WIB

Unair Peringkat Empat Kampus di Indonesia Versi Webometrics

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Foto: Ist
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Universitas Airlangga (Unair) Surabaya masuk peringkat ke-4 se-Indonesia dalam penilaian yang dilakukan Webometrics yang merupakan lembaga pemeringkat akademik berdasarkan pengelolaan website ataulaman.

"Peringkat pada Agustus itu naik dari semester sebelumnya, yaitu peringkat ke-8," kata Direktur Sistem Informasi Unair Dr H Soegianto Soelistiono MSi dalam keterangan pers di Surabaya, Selasa (4/8).

Ia mengatakan capaian itu merupakan buah dari tradisi ilmiah yang berkembang di Unair. "Unair harus fokus pada tradisi ilmiah. Jika tradisi ilmiah baik maka peringkat adalah bonusnya," tuturnya didampingi Kepala Humas Unair Dr Bagus Ani Putra.

Menurut dia, perguruan tinggi yang baik bukan hanya yang memiliki profesor banyak, perpustakaan yang luas, atau laboratorium yang banyak, namun juga universitas yang memfasilitasi mahasiswa untuk bereksplorasi melalui media digital untuk dapat berdiskusi dengan orang luar.

"Webo melakukan sensor terhadap sesuatu yang berbasis website, dan berafiliasi dengan menggunakan beberapa lembaga, salah satunya menggunakan search engine, seperti Google dan Yahoo, sehingga dapat diketahui berapa halaman yang terindeks dengan lembaga Unair, baik konten informasi maupun jurnal," katanya.

Saat ini, katanya, web Unair berbeda dengan web perguruan tinggi lain, yaitu menggunakan sistem tata surya. Web resmi Unair tergabung dengan 400 web lain se-Unair. Sebanyak 400 web itulah yang dapat langsung diakses melalui web official Unair. Meski belum optimal, diupayakan untuk menuju ke sana.

"Ada empat aktor yang kita fokuskan untuk bisa merasa puas dengan menggunakan web Unair, yaitu mahasiswa, mahasiswa baru, dosen, dan para peneliti yang berada di luar Unair. Mereka adalah orang-orang yang harus dipuaskan dengan adanya informasi yang diberikan melalui web," katanya.

Dia menuturkan, telah mendata 1.000 perguruan tinggi dunia dengan masing-masing 100 dosen dan peneliti, sehingga nantinya ketika masuk di web Unair, maka mahasiswa juga dapat mengakses perguruan tinggi internasional dan dapat terhubung dengan para dosen dan peneliti di sana.

Rencananya akan dibuat semacam aplikasi mobile, yang mana ketika mahasiswa masuk ke dalam web Unair, maka mereka dapat bergabung dalam grup berdasarkan bidang keilmuan dan rumpun ilmu yang diambil, sehingga mereka bisa berkolaborasi dan belajar, serta dapat berkomunikasi secara digital.

"Saat ini media sosial juga menjadi kekuatan digital yang pesat. Tidak ada lembaga yang meranking orang yang paling memberikan sumbangsih kepada masyarakat melalui karya-karyanya yang diposting melalui media sosial. Unair akan menggagas hal itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement