Selasa 28 Jul 2015 19:35 WIB

Cegah Kecurangan, Panitia SPMK UB Siapkan 30 Pendeteksi Metal

Universitas Brawijaya Malang
Universitas Brawijaya Malang

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Panitia Seleksi Program Minat dan Kemampuan (SPMK) Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, menggunakan 30 pendeteksi metal yang disebar secara acak di ruangan tes untuk memeriksa setiap peserta.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Kusmantoro kepada wartawan di Malang, Selasa mengatakan 30 pendeteksi metal yang disebar secara acak pada 410 ruangan itu sebagai antisipasi terjadinya kecurangan selama pelaksanaan tes SPMK Universitas Brawijaya (UB) 2015.

"Ke-30 metal detektor yang disiapkan panitia SPMK UB ini dioperasikan oleh petugas keamanan yang sudah dilatih secara intensif. Petugas inilah yang tahu secara detail bagaimana cara kerja metal detektor tersebut, termasuk komponen apa saja yang bisa dideteksi," katanya.

Salah seorang petugas keamanan di Gedung Samantha Krida UB Iwan Setywan mengatakan suara dari metal detektor hanya bisa didengar oleh petugas melalui headset pada saat mendeteksi benda-benda logam, seperti perhiasan, jam tangan, dan "mobile phone". Untuk memeriksa satu peserta tidak membutuhkan waktu lama.

"Untuk menghindari bunyi yang ditimbulkan pada metal detektor, barang-barang logam harus diletakkan di dalam tas agar tidak berbunyi pada saat petugas melakukan pemeriksaan dengan menggunakan metal detektor tersebut," ujarnya.

Peserta yang mengikuti tes SPMK UB 2015, Selasa sebanyak 11.987 orang, dengan rincian 7.327 peserta Saintek dan 4.662 peserta sosial humaniora (Soshum).

Kepala Unit Informasi dan Kehumasan UB Anang Sujoko mengatakan kuota yang ditetapkan untuk jalur SPMK sebanyak 3.296 kursi. Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah untuk mengisi kekosongan kursi SBMPTN dan SNMPTN karena peserta yang dinyatakan lolos tidak mendaftar ulang.

Ujian SPMK UB dilaksanakan secara aserentak dalam waktu satu hari (Selasa, 28/7). Untuk kelompok ujian saintek (IPA) materi yang diujikan adalah IPA dan IPA terpadu, Matematika, dan Bahasa Inggris, sedangkan Kelompok ujian IPS materi yang diujikan adalah IPS dan IPS terpadu, Matematika IPS, dan Bahasa Inggris.

Selain melaksanakan ujian tulis, khusus peserta kelas internasional FEB dan kelas Bahasa Inggris FISIP diharuskan mengikui ujian Bahasa Inggris yang dilaksanakan di Gedung Samantha Krida UB.

Pembantu Dekan I FISIP UB Maya Diah Nirwana mengatakan peserta kelas Bahasa Inggris ada sebanyak 185 orang untuk program studi Hubungan Internasional dan Komunikasi. Ke-185 peserta tes tersebut akan mengikuti ujian TOEFL Equivalent dan tes wawancara.

"Tes ini bertujuaan menguji kemampuan Bahasa Inggris mereka dalam 'academic writting and speaking'. Untuk tes interview akan dilakukan oleh sepuluh dosen dari FISIP," katanya.

Sementara untuk kelas internsional FEB diikuti sebanyak 124 peserta untuk tiga jurusan, yakni akuntansi, manajemen, dan ekonomi pembangunan. Metode penyeleksiaan diukur dengan menggunakan bobot 60 persen tes tulis dan 40 untuk tes wawancara.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement