Rabu 22 Jul 2015 00:03 WIB

Mahasiswa Ubaya akan Pentaskan Saman dan Kecak di Thailand

Rep: Andi Nurroni/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah mahasiswa Queensland University of Technology (QUT) berlatih tari Saman asal Aceh di Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/7).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sejumlah mahasiswa Queensland University of Technology (QUT) berlatih tari Saman asal Aceh di Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 20 mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) akan tampil membawakan tari kecak, saman dan drama tari di  Suranaree  University of Technology di kota Nakhon Ratchasima, 22-28 Juli 2015. Mereka tampil mewakili Indonesia dalam peringatan konfrensi pemimpin perguruan tinggi ke-20 Asosiasi Perguruan Tinggi Asia Pasifik (AUAP).

Ketiga sajian kesenian yang akan mereka tampilkan di Thailand itu terlebih dahulu dipertontonkan di hadapan pewarta di kampus Ubaya, Selasa (21/7). Direktur Kerjasama Kelembagaan Universitas Surabaya Christina Avanti menyampaikan, sesi pertunjukan budaya merupakan upaya AUAP untuk mempererat perasudaraan antaranggota melalui komunikasi budaya.

“Tim Ubaya sebanyak 20 mahasiswa, terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan, ditambah 2 pendamping. Tanggal 24 Juli, delegasi menyuguhkan tari Saman, 25 Juli menari taria Kecak, sementara tanggal 26,  ke-20 mahasiswa akan membawakan drama tari bertema Indonesia. Tanggal 27 Juli, sebagai penutup, ada penampilan gabungan dengan mahasiswa dari negara-negara lain,” kata Christina.

Guguh Sudjatmiko, salah seorang pembimbing delegasi menyampaikan, tari Saman dan Kecak dipilih karena dua tarian tersebut relatif lebih dikenal di dunia sebagai representasi Indonesia. Menurut dia, tari Saman telah banyak mewakili berbagai misi kenegaraan Indonesia di luar negeri. Sementara tari Kecak, menurut Guguh, merupakan tarian asli Propinsi Bali yang telah menjadi ikon Indonesia.

Sementara drama tari yang disuguhkan pada hari ke tiga, menurut Guguh,  merukapan gabungan dari beberapa tarian dan lagu rakyat Indonesia. Menurut dia, drama tari tersebut menceritakan tokoh Rama yang sedang mencari Shinta dengan latar tempat Indonesia. “Dalam perjalanan mencari Shinta, tokoh Rama menyusuri pulau Jawa, pulai Bali, Irian hingga ke Aceh. Saat perjalanan, berbagai macam budaya ditemui oleh Rama. Dari drama ini, mahasiswa Ubaya hendak menunjukkan pada hadirin bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya,” kata dia.  

Guguh menjelaskan, 20 mahasiswa yang dipilih untuk mewakili Indonesia di ajang konfrensi ke-20 AUAP dipilih melalui proses audisi dan seleksi yang panjang. Menurut Guguh, proses pemilihan menguji kemampuan bermain alat musik, drama, maupun kemampuan menari. Dari 100 mahasiswa yang mengikuti seleksi terpilih 40 kontestan. Setelah melalui tes kepribadian, terpilih 20 mahasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement