Rabu 17 Jun 2015 21:05 WIB

Mahasiswa UGM Kembangkan Pengolah Limbah B3 Portabel

Limbah Medis. (Ilustrasi)
Foto: writingrock
Limbah Medis. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada membuat inovasi teknologi pengolah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) portabel yang disebut Medigold.

Dikutip dari laman UGM di Jakarta, Rabu (17/6), Vania Erizza (FKG), Gita Prasulistiyono Putra (FEB), M. Bisyri Lathif (FEB), Ahmad Widardi (FMIPA) dan Pandu Dwijayanto (FT) mengembangkan Medigold karena terdapat keluhan pengelola klinik kesehatan kecil dan menengah yang kesulitan mengolah limbah medis.

Selain itu, meskipun pengolah limbah B3 mandiri telah banyak dipasarkan untuk membantu mengatasi persoalan tersebut, harga alat tersebut relatif mahal dan kurang terjangkau untuk klinik kecil.

"Alat yang ada di pasaran cukup mahal sekitar Rp 5-10 juta. Selain itu, dimensinya juga besar sehingga memakan tempat," ujar Gita Prasulistiyono Putra.

Gita mengatakan alat pengolah limbah yang mereka kembangkan berukuran kecil dengan dimensi 50x40x50 cm sehingga tidak memakan ruang dan mudah dipindah. Alat yang mereka kembangkan itu juga dikemas dalam bentuk seperti sofa sehingga lebih menarik. "Kami kemas seperti sofa sehingga dapat dipakai untuk duduk saat tidak beroperasi," tutur dia.

Medigold terdiri atas dua komponen utama, pertama berupa alat sterilisasi dari panci presto berkapasitas enam liter yang mampu menghasilkan suhu hingga 300 derajat Celcius dan menghasilkan tekanan sebesar 1,5 atm untuk mensterilkan berbagai jenis peralatan medis sperti kassa, kapas dan perban.

Komponen kedua, mesin penghancur jarum suntik yang bekerja dengan dialiri arus listrik bertegangan 50 volt dan berarus tinggi sebesar 300 ampere.

"Untuk sterilisasi butuh waktu sekitar 1 jam, tetapi untuk menghancurkan jarum suntik hanya butuh waktu 1-2 detik saja," kata Gita.

Selain portabel, alat itu juga ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi asap seperti kebanyakan instalasi pengolahan limbah medis. Alat itu akan dipasarkan seharga Rp 2,5 juta per unit.

Selain diharapkan menjadi solusi untuk klinik kesehatan kecil, Medigold juga diharapkan sebagai solusi mengurangi ketergantungan terhadap alat pengolah limbah B3 dari luar negeri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement