Kamis 28 May 2015 08:04 WIB

UIN Syarif Hidayatullah Klaim Satu-Satunya yang Siap Hadapi MEA

Rep: c 30/ Red: Indah Wulandari
Kampus UIN Syarif Hidayatullah
Kampus UIN Syarif Hidayatullah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam yang sudah siap menyambut pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015.

Bahkan pihak kampus sudah menyerahkan sertifikasinya pada pihak ASEAN dan juga sudah melakukan negosiasi dengan Mainboard central di Hanoi, Vietnam.

“Bulan Maret kemarin, saya baru mendaftarkan sertifikasi ke sana dan melakukan negosiasi,” ujar Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada, Rabu (27/5).

Sertifikasi yang dikirim UIN Jakarta akan ditindaklanjuti dengan kedatangan pihak ASEAN pada Januari 2016 mendatang.

Dede yang dilantik oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada bulan Januari 2015 lalu ini menyebutkan, hanya delapan profesi yang diatur ASEAN Mutual Recognition Arrangement (MRA) yang diizinkan berperan serta dalam MEA. Di antaranya,  dokter umum, dokter gigi, perawat, akuntan, arsitek, tenaga survei, tenaga pariwisata, dan insinyur.

“Makanya kita maksimalkan di tiga profesi dokter umum, akuntan, dan perawat yang UIN miliki,” ujar Dede

Meski sudah ditentukan dalam MRA, menurut Dede akan ada perubahan pada November mendatang.

Perubahan tersebut artinya akan terbuka untuk semua bidang pekerjaan. Untuk itu, dari sekarang Dede mengupayakan supaya mental mahasiswanya siap.

Saat ini hanya UIN Jakarta yang sudah mengirimkan sertifikasinya. Sedangkan 10 UIN seperti UIN Bandung, UIN Yogyakarta, UIN Malang, UIN Surabaya, UIN Semarang, UIN Makasar, UIN Riau, UIN Medan, UIN Aceh, dan UIN Palembang belum tuntas.

“Yang melakukan sertifikasi dan mengajukannya baru UIN Jakarta,” ujar Dede.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement