Senin 11 May 2015 18:14 WIB

Gunakan Joki Lima Peserta Tes Masuk UMM Diamankan

umm
Foto: umm
umm

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Lima peserta tes calon mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), masing-masing berinisial RPL, KN, BPW, R, dan EAS, diamankan petugas karena diduga menggunakan jasa joki.

Ketua pengamanan seleksi UMM, Fauzan, Senin mengatakan kelima peserta tes yang diamankan itu menggunakan modus dengan peralatan komunikasi yang disembunyikan di dalam pakaian.

"Peralatan tersebut terhubung dengan pihak luar yang diduga mengirim jawaban setelah sebelumnya menerima foto soal yang dikirim calon mahasiswa. Mereka ini menggunakan kamera sangat kecil yang dimodifikasi dan 'speaker' magnet yang ditanam di dalam telinga," kata Fauzan.

Teknisnya, kata Fauzan, soal-soal difoto dan dikirim ke sebuah server dan dikerjakan oleh tim yang katanya ada di Yogyakarta. Kelima peserta tes yang diamankan itu rata-rata membayar kepada operator joki sebesar Rp 120 juta hingga Rp 160 juta.

Selanjutnya, joki ini menggunakan kamera yang dibungkus dalam tempat pensil. Cara menggunakannya, kamera diletakkan persis di bawah soal, sehingga secara otomatis kamera akan memotret dan mengirim hasil fotonya ke operator.

"Nah operator mereka ini ada di Yogjakarta. Mereka juga menggunakan semacam magnet yang diletakkan di dalam telinga mereka dan ada kabel yang dililitkan di tubuhnya serta terhubung dengan handphone yang diletakkan di alat kelamin untuk peserta pria dan di bagian alas jilbab untuk peserta perempuan," ujarnya.

Selain itu, katanya, modus kedua menggunakan sejenis handy talkie yang diletakkan di sela-sela payudara oknum peserta dan cara pengirimannya menggunakan simbol-simbol seperti A untuk ayam dan B untuk bebek. Sedangkan yang menggunakan magnet dengan sejumlah getaran, misalnya jika bergetar sekali berarti jawabannya A dan dua kali berarti jawabaannya B dan seterusnya.

Ia mengemukakan dalam pengakuan tersangka, mereka membayar sampai Rp 160 Juta per orang untuk jasa joki tersebut. Sebagai jaminan penggunaan jasa joki itu, mereka membayar Rp 1,5 juta di muka. Seluruh tersangka semua mengambil program studi kedokteran, padahal jika melalui jalur jujur tanpa joki, biaya masuknya hanya Rp 125 Juta.

Sementara Kabagops Polres Malang, Kompol Suryo Hapsoro mengatakan akan berkoordinasi dengan Polda DIY untuk membantu mengusut kasus tersebut. "Kelima tersangka ini dari daerah yang berbeda-beda, yakni Jawa Timur, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), oleh karena itu kami akan berkoodinasi juga dengan kepolisian di daerah tersebut," ujaranya.

Kepolisian bersama dengan UMM akan terus mengembangkan kasus ini hingga kasus perjokian ini selesai hingga tuntas.

"Masih ada kemungkinan pelaku akan terus bertambah. Untuk pengamanan di tes gelombang kedua dan ketiga nanti akan semakin diperketat dan tentunya akan kembali bekerjasama dengan kepolisian untuk mencegah hal ini terjadi lagi," ujar Fauzan.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement