Senin 04 May 2015 21:34 WIB

Insan Tani Gandeng UGM Bangun Masyarakat Agromaritim

INTANI dan UGM berkolaborasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dan nelayan
Foto: INTANI
INTANI dan UGM berkolaborasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dan nelayan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) menggandeng Dashboard Ekonomika Kerakayatan Universitas Gadjah Mada (DEK UGM) mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan  masyarakat tani dan nelayan di Indonesia.

INTANI bersama DEK UGM akan mengembangkan model-model perberdayaan yang disesuaikan dengan kearifan lokal di masing-masing daerah.  “Kami mengintegrasikan agriculture dan maritim, karena keduanya bisa saling menguatkan untuk membangun kemandirian nasional, khususnya meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan Indonesia,”ungkap Ketua Umum INTANI, Guntur Subagja, Senin (4/5).

Meski Indonesia memiliki hamparan laut yang sangat luas dibandingkan daratannya, namun ketika mengembangkan sektor maritim, harus seiring juga dengan pengembangan pertanian menuju kemandirian pangan nasional. Untuk mengawali perumusan model pemberdayaan agromaritim, INTANI dan DEK UGM akan menggelar Seminar “Model Pemberdayaan Masyarakat Agromaritim” di kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Yogyakarta, (8/5) mendatang.

INTANI sudah memiliki grand strategy pembangunan kemandirian nasional, yang dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I INTANI pada (7/4) lalu. Untuk meningkatkan potensi agromaritim, ada lima prioritas yang menjadi fokus INTANI. Fokus tersebut antara lain pemberdayaan masyarakat (empowering people), pengembangan produk (product development), inovasi teknologi (technology innovation), interkoneksi semua potensi (connection), dan sosial bisnis (social business).

Guru besar IPB, Eriyatno mengatakan definisi agromaritim adalah wilayah pembangunan inklusif yang mengintegrasikan sektor pertanian dan kelautan untuk kesejahteraan rakyat dan pelestarian sumber daya alam. “Fokus INTANI dalam membangkitkan kemandirian sistem agromaritim berkelanjutan adalah wilayah pesisir yang merupakan interface dari sektor pertanian dan kelautan,”jelasnya.

Pemimpin DEK UGM Gunawan Sumodiningrat menyatakan pemberdayaan masyarakat menitikberatkan pada aspek pengembangan manusianya (people). Dalam ekonomi kerayakatan, ungkapkan, pemberdayaan dilakukan dengan membudayakan masyarakat berkerja atau berusaha, berpenghasilan, dan menabung. Budaya tersebut akan mewujudkan kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Masyarakat harus dibangun untuk bekerja/wirausaha, untung, dan menabung, sehingga akan menajdi masyarakat mandiri yang memiliki masa depan yang baik,”paparnya.

Sementara di sisi produk atau komoditas, menurut dia Indonesia perlu membangun “One Village, One Product” sehingga muncul variasi produk agromaritim sesuai dengan potensi lokal di daerah masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement