Sabtu 02 May 2015 16:07 WIB

Aher Tantang Mahasiswa dan Dosen tak Merokok

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menantang seluruh mahasiswa dan dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk tidak merokok.

"Kita ingin keteladanan dari para guru dan para pendidikan, mana mungkin kita ingin meminta pelajar tentang hidup sehat tapi pendidiknya masih merokok," kata Aher usai meresmikan Museum Pendidikan Nasional UPI Bandung, Sabtu.

Ia berharap, komitmen para mahasiswa dan dosen UPI Bandung untuk tidak merokok tersebut bisa menjadi kesadaran mendasar dari mereka bahwa tenaga pendidikan adalah contoh utama di hadapan para siswanya.

"Tadi ketika saya di depan saat sambutan peresmian pembukaan, masih ada tertawanya. Ini pertanda masih ada pelanggaran di lapangan, mudah-mudahan ke depan bisa berhenti merokok semuanya," kata dia.

Ketika ditanyakan apakah perlu ada aturan resmi bagi para dosen dan mahasiswa UPI agar berhenti merokok, Aher akan mempertimbangkan hal tersebut.

"Ke depan, akan kita tata dengan baik, supaya lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang bersih, termasuk bersih dari sisi kesehatan fisik, kesehatan dan pikiran serta nurani yang kotor."

Perang terhadap bahaya rokok pernah dilontarkan orang nomor satu di Jawa Barat ini saat menyerahkan penghargaan kepada pemenang Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Wilayah dan Tingkat Provinsi Jawa Barat 2014 di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, beberapa waktu lalu.

Ahmad melarang kepala sekolah merokok di sekolah sebagai bentuk dukungan terhadap Program Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS. "Selain itu, saya menilai orang yang merokok adalah orang yang mengkhianati ilmunya," katanya.

Menurut dia, di lingkungan sekolah, sosok kepala sekolah dan guru menjadi salah satu panutan bagi muridnya. "Kalau di rumah masing-masing dia (kepsek/guru), merokok silakan saja. Tapi, kemudian di depan murid, kemudian mengkampanyekan PHBS itu kan bertentangan," kata dia.

Aher menyebutkan, menurut UNESCO, pendidikan berpengaruh 94 persen pada kesehatan. Oleh karena itu, pihaknya mendukung hidup sehat dan bersih karena hidup sehat merupakan ciri orang yang berpendidikan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement