Sabtu 02 May 2015 10:04 WIB

Karunia tak Ternilai, Sebuah Buku Penggugah Semangat

Dekan FKIP Universitas Djuanda Bogor, Siti Pupu Fauziah MPdI menyerahkan piagam kepada moderator bedah buku 'Karunia tak Ternilai' karya Ustaz Hasan Basri Tanjung MA di Unida, Rabu (29/4). Tampak hadir, ketua Ikapi DKI Jakarta yan
Foto: foto: damanhuri zuhri/republika
Dekan FKIP Universitas Djuanda Bogor, Siti Pupu Fauziah MPdI menyerahkan piagam kepada moderator bedah buku 'Karunia tak Ternilai' karya Ustaz Hasan Basri Tanjung MA di Unida, Rabu (29/4). Tampak hadir, ketua Ikapi DKI Jakarta yan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bertempat di Ruang Perpustakaan Universitas Djuanda (Unida) Bogor, Rabu (29/4), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Bem-FKIP) Unida Bogor menggelar bedah buku Karunia tak Ternilai karya Ustaz Hasan Basri Tanjung, MA, dosen FKIP Unida.

Hadir sebagai nara sumber pada acara bedah buku yang dihadiri ratusan mahasiswa Unida, para dosen serta Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Djuanda Bogor, Siti Pupu Fauziah MPdI, Ketua Ikapi DKI Jakarta yang juga direktur PT Al Mawardi Press, Ustaz Afrizal Sinaro.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP Unida, M Rendi Ramdhani, sangat bersyukur atas digelarnya bedah buku Karunia tak Ternilai karya Ustaz Hasan Basri Tanjung MA,

''Buat guru kami, Ustaz Hasan Basri Tanjung MA, kami sangat bangga dan bersyukur dengan dilaksanakannya bedah buku Karunia tak Ternilai,'' ungkap Rendi dalam kata sambutannya sebagai ketua pelaksana.

Menurut Rendi Ramdhani, buku Karunia tak Ternilai sungguh sangat menginsipirasi dan memotivasi para mahasiswa. ''Terus terang, buku yang kita bedah hari ini sungguh sangat menggugah semangat mahasiswa untuk menjadi generasi yang mampu berkarya,'' ungkap Rendi.

Dalam paparannya, Afrizal Sinaro mengatakan, tak banyak penceramah yang rajin mengumpulkan materi ceramah dan khutbahnya hingga menjadi sebuah buku. Selain karena ceramah atau khutbah pada umumnya bersifat lisan, para dai biasanya juga tak menyiapkan materi tertulis.

''Beruntunglah Ustaz Hasan Basri Tanjung MA, dosen Unida yang juga Ketua Yayasan Dinamika Umat, menjadi sedikit penceramah yang sadar pentingnya mengumpulkan materi-materi ceramah dan khutbah Jumat,'' ungkap Afrizal.

Dosen Unida, Ustaz Omon Abdurrahman yang menjadi moderator dalam acara bedah buku tersebut, mengaku sangat senang bisa ikut ambil bagian dalam acara bedah buku Karunia tak Ternilai.

Ia menilai, buku tersebut sangat bermanfaat bagi para guru, karena guru harus mendidik dengan hati dan menerima murinya sebagai karunia mengasah kecerdasan emosional dan spiritual.

Bagi para mahasiswa pun, buku ini sangat berharga karena bisa menjadi penggugah semangat dalam mengarungi dan membentengi hidup, mengingat tantangan ke depan sangat besar.

Apresiasi atas buku ini juga datang dari Dekan Fakultas FKIP-Unida, Siti Pupu Fauziah MPdI. Menurutnya, buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang lugas dan sederhana, membuat buku tersebut mudah dicerna para pembaca.

''Buku Karuna tak Ternilai karya Ustaz Hasan Basri Tanjung mampu menjawab kegundahan masyarakat yang sudah mulai jenuh dengan berita kemerosotan akhlak yang terjadi di mana-mana,'' ungkap Siti Pupu Fauziah kepada Republika.

Pesan-pesan moral yang diungkapkan dalam buku ini, menurut dia, tersusun dalam rangkaian kata yang apik dan menyentuh hati. Hal ini, mampu memotivasi para pembaca untuk mencoba melakukan ajaran kebaikan yang tersurat dalam buku tersebut.

''Buku ini menjadi sebuah model dakwah yang efektif untuk ikut mencerdaskan dan menyejukkan anak bangsa. Selamat kepada Ustaz Hasan Basri Tanjung MA. Kami tunggu karya berikutnya.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement