Kamis 30 Apr 2015 06:56 WIB

Human Tape Art Ubaya Ingatkan Kembali Budaya Membaca

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Human Tape Art Ubaya
Foto: antara
Human Tape Art Ubaya

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Banyak cara dilakukan untuk mengajak generasi muda kembali mencintai buku. Di kampus Universitas Surabaya (Ubaya), sejumlah mahasiswa melakukannya melalui seni instalasi human tape.

Human tape merupakan replika manusia yang dibuat dari lakban. Dalam instalasi tersebut, para mahasiswa menggunakan jenis lakban transparan berdasarkan sejumlah pertimbangan filosofis.

“Lakban transparan dipilih untuk memberikan pesan bahwa membaca bisa dilakukan di mana pun,” ujar koordinator proyek Febrian Ramadhan, Rabu (29/4).

Sesuai dengan tema, patung-patung manusia dibuat dalam berbagai pose membaca buku. Ada tujuh patung plastik yang mengias instalasi tersebut. Ada yang membaca buku sambil tengkurap, duduk di kursi, duduk di lantai, ada juga yang sambil berdiri.

Di sekitar patung, dipasang sejumlah poster yang memuat berbagai kutipan inspiratif. “I do believe something very magical can happen when you read a good book (JK Rowling),” begitu tertulis dalam salah satu poster.

Febrian menjelaskan, kampanye gerakan membaca buku melalui seni instalasi human tape dilakukan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei dan Hari Buku Nasional pada 15 Mei mendatang.

Menurut Febrian, ide pembuatan human tape diadopsi dari salah seorang pematung jalanan Amerika Serikat bernama Mark Jenkins.

 “Jenkins selalu membawa pesan sosial dalam karya-karya patung yang dia buat. Dan dia juga pernah membuat patung dari lakban seperti ini,” ujar Febrian.

Secara teknis, Febrian menjelaskan, proses pembuatan human tape terbilang susah-susah mudah. Untuk membentuk rangka tubuh, menurut Febrian, diperlukan model manusia.

Ia menuturkan, pose model diatur sesuai dengan bentuk patung yang diharapkan, lalu di lilit bagian demi bagian dengan lakban, mulai dari kaki, badan, tangan, dan kepala.

Bagian-bagian yang dibuat secara terpisah itu, menurut Febrian, kemudian digunting, lalu celah bekas proses pemotongan direkatkan kembali.

“Bagian-bagian yang terpisah, yakni kaki, tangan, dan lain sebagainya, lalu disambungkan,” kata Febrian.

Satu patung, kata dia, dikerjakan oleh tiga orang selama kurang lebih setengah hari. Total kru yang terlibat dalam proyek tersebut berjumlah 15 orang mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk, Fakultas Industri Kreatif.

Menurut dia, karya instalasi tersebut akan dipamerkan di sejumlah tempat. Setelah di kantin kampus, ia menuturkan, para manusia plastik itu akan dipamerkan di perpustakaan Universitas Surabaya, acara tahunan Fakultas Industri Kreatif di salah satu mal di Surabaya, serta diikutsertakan dalam parade seni HUT Kota Surabaya.

Dosen pendamping Guguh Sujatmiko menyampaikan, human tape art tersebut diharapkan dapat memerlihatkan ada bentuk media lain untuk mengampanyekan sesuatu.

“Human tape yang seolah memiliki bentuk dan gerakan seperti manusia, melakukan aktivitas membaca, sehingga orang yang melihatnya akan selalu ingat pesan yang disampaikan,” ujar Guguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement