Selasa 21 Apr 2015 09:19 WIB

Sumsel Minim PNS Sarjana Geologi

Rep: Maspril Aries/ Red: Indah Wulandari
Seorang petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG) mengamati aktifitas Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara. Pengukuran tersebut untuk mengetahui kandungan sulfur dalam udara akibat letusan Gunung Lokon.
Foto: Antara/Basrul Haq
Seorang petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG) mengamati aktifitas Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara. Pengukuran tersebut untuk mengetahui kandungan sulfur dalam udara akibat letusan Gunung Lokon.

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Tenaga ahli geologi dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel masih sangat minim.

“Setiap penerimaan calon PNS di Pemprov Sumsel, untuk lowongan sarjana geologi selalu kosong peminat,” ungkap Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Pemprov Sumsel Robert Heri, Senin (20/4).

Komisaris PT Bukit Asam (PTBA) Tbk. ini mengungkapkan kemungkinan para alumni teknik geologi dan teknik tambang lebih tertarik untuk bergabung dengan perusahaan-perusahaan asing. Lantaran penghasilan yang diperoleh lebih besar.

“Kedepan, kita sangat mengharapkan sarjana geologi dan tembang dari Unsri bisa memilih untuk menjadi PNS, sebab sarjana di bidang geologi sangat dibutuhkan,” harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Budhi Kuswan Susilo menjelaskan, jurusan teknik geologi di Unsri baru hadir pada 2013.

Walaupun program studi baru, namun peminatnya pada seleksi mahasiswa barunya cukup tinggi. Tahun awal dibuka 2013, sudah tercatat 99 mahasiswa baru. Lalu pada tahun 2014 sebanyak 98 mahasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement