Rabu 25 Mar 2015 15:12 WIB

Indonesia Kekurangan Sarjana Fisioterapi

Rep: Heri Purwata/ Red: Dwi Murdaningsih
Terapi pengobatan penyakit jantung
Foto: Youtube
Terapi pengobatan penyakit jantung

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) 'Aisyiyah Yogyakarta, Rabu (25/3), mewisuda perdana sembilan orang sarjana lulusan program studi Fisioterapi. Selain itu, juga mewisuda perawat dan bidan dengan total wisudawan 139 orang.

Dijelaskan Ali Imron, Ketua Program Studi Fisioterapi Stikes 'Aisyiyah Yogyakarta, Prodi Fisioterapi merupakan program studi yang baru. Program ini dibuka karena tenaga fisioterapi di Indonesia masih sangat kurang.

"Di Indonesia tenaga fisioterapi baru delapan ribu orang. Sehingga rasionya, satu orang fisioterapist menangani 35 ribu penduduk. Padahal idealnya, satu fisioterapist menangani 7.500 penduduk. Sehingga sampai 2025, tenaga fisioterapi masih kurang," kata  Ali Imron, Rabu (25/3).

Lebih lanjut Ali Imron mengatakan sarjana Fisioterapi memiliki peluang kerja di rumah sakit, Puskesmas, klinik praktek, panti jompo, fitnes center, sekolah dan klub-klub olahraga. 

"Fisioterapist kerjanya menangani gangguan pada gerak dan fungsi tubuh. Kalau di rumah sakit menangani pasien stroke, patah tulang, rematik, kecacatan lahir, cedera olahraga, kegemukan, persiapan melahirkan, setelah melahirkan dan lain-lain," kata Ali Imran.

Peluang kerja sarjana fisioterapi, lanjut Ali Imran, tidak hanya di rumah sakit, tetapi juga layanan kesehatan lainnya seperti panti jompo, klub sepak bola, dan publik health lainnya. Bahkan berdasarkan Permenkes No 80 Tahun 2013 ahli fisioterapi bisa mendirikan praktik sendiri di rumah.

Sementara Warsiti, Ketua Stikes Aisyiyah Yogyakara (SAY) mengatakan usia SAY sudah 52 tahun. Pengalaman ini menjadi modal utama untuk terus mengembangkan SAY lebih baik. 

SYA, kata Warsiti, sudah meraih akreditasi institusi dengan nilai dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Selain itu, perpustakaannya juga mendapat sertifikat akreditasi dari Perpustakaan Nasional dengan nilai A. Uji komptensi lulusan tahun akademik 2013-2014 program studi kebidanan lulus 100 persen dengan jumlah peserta 361 orang, Prodi Ners lulus 86 persen (90 orang). 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement