Jumat 06 Mar 2015 16:54 WIB

Dua Mahasiswa Unissula Hadiri Konferensi WCDR

Rep: bowo pribadi/ Red: Damanhuri Zuhri
Salah satu sudut kampus Unissula Semarang.
Foto: Wordpress.com
Salah satu sudut kampus Unissula Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dua mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang mendapatkan kesempatan menjadi delegasi konferensi internasional mengurangi resiko kebencanaan.

Keduanya –Arjun dan Makdum Alaidin— menjadi wakil Indonesia pada hajat World Conference on Disaster Reduction (WCDR). Konferensi yang diikuti 200 delegasi dari berbagai Negara ini digelar di Tohoku University Jepang, 11 hingga 18 Maret 2015.

Arjun, mahasisa Fakultas Teknik Unissula ini mengatakan, pada konferensi internasional WCDR ini dirinya akan memperkenalkan dan mempresetasikan Joglo Smart Modl House (Josmus).

“Ini merupakan sebuah desain rumah tahan gempa yang memadukan ilmu keteknikan, kebudayaan dan pemahaman ke-Islaman,” jelasnya, Jumat (6/3).

 

Sedangkan Makdum Alaidin bakal mempresentasikan ide kreatifnya yang dituangkan dalam tulisan berjudul Roles of Muslim Student Nursing Preservation the Environment to Reduce of Risk Disaster in Indonesia.

 

Rektor Unissula Semarang, Anis Malik Thoha Lc MA PhD mengatakan, pemikiran kedua mahasiswa Unissula ini merupakan kombinasi antara ilmu pengetahuan di bangku kuliah yang kental dengan ciri khas pemikiran Islam dengan pengamatan di lapangan dalam pemberdayaan masyarakat.

 

Ketika karya ini mendapatkan kepercayaan untuk dipresentasikan dan diperkenalkan kepada dunia internasional –baginya—menjadi sebuah kebanggaan bagi Unissula.

WCDR merupakan sebuah forum yang tahun ini dihadiri 200 delegasi dari berbagai negara di dunia dan diselenggarakan Children and Youth Forum bersama lebaga-lembaga duna.

 

“Seperti Lembaga Kebudayaan Dunia (UNESCO), Lembaga PBB yang mengurusi Strategi Internasional untuk Pengurangan Resiko Bencana (UNISDR) dan Asosiasi Ahli Geomorfologi Internasional (IAG),” tegasnya.

 

Konferensi tahun ini, tambah Anis, mengambil tema Youth Beyond Disaster. Forum ini merupakan diskusi pemuda dalam rangka membahas dan mempelajari cara mengurangi resiko bencana.

“Seperti di bidang manajemen resiko, cara menanggulangi ancaman (countermeasure) dan lain sebagainya,” tambah Rektor Unissula.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement