Jumat 06 Mar 2015 10:20 WIB

Berkat ITS, Telkom University Kalahkan Dua Universitas Unggulan AS

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indah Wulandari
Telkom University
Telkom University

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Telkom University (Tel-U) kembali mempersembahkan kebanggaan untuk Indonesia pada ajang internasional.

Pada ajang University Mobile Challenge (UMC) 2015, Tim Brainstat dari Fakultas Informatika (FIF) Tel-U berhasil meraih posisi juara kedua mengungguli University of California Berkeley dan MIT.

Menurut Kepala Urusan Public Relations Telkom University, Rana Akbari, UMC 2015 merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Applied Innovation Institute.

Dalam UMC 2015, tim Tel-U bertanding dengan kampus-kampus terbaik dunia seperti dari Pace University, UT Austin, Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan University of California, Berkeley, Amerika Serikat.

 Selain itu, kata dia, Tel-U juga bertanding dengan universitas lainnya seperti, University of Capetown Afrika Selatan, University of Waterioo Kanada, Nanyang Technical University, Singapura, Tallinn University of Technology, Estonia, dan universitas internasional lainnya.

"Sebelum masuk babak final, tim Brainstat telah  berhasil melalui serangkaian proses seleksi secara online," ujar Rana, Jumat (6/3).

Final berlangsung di Fira Montjuic Barcelona, Spanyol pada tanggal 1 - 5 Maret 2015 dengan mempersembahkan Integrated Transportation Safety (ITS). Yakni, sebagai sistem keamanan transportasi terintegrasi yang diciptakan untuk meningkatkan keamanan pada sistem transportasi umum.

ITS diciptakan oleh dosen Teknik Informatika Telkom University Dody Qori Utama, beserta tim mahasiswa, yakni Annisa Riyani, Nanda Budi, Masyithah Nur, Febriana Sawitri, Alfian Akbar, David Mushthofa, dan  Tauhid Nur Azhar.

“ITS meliputi pengawasan terhadap posisi kendaraan, kondisi mesin kendaraan dan kondisi pengemudinya,” terang Dody.

Brainstat  inilah yang bekerja mengawasi kondisi pengemudi, apakah ia dalam kondisi fit, mengantuk, mabuk, ataupun stress. Brainstat menjadi awal mula pengembangan ITS karena telah dikembangkan Dody sejak 2010.

“ITS juga akan mendeteksi posisi kendaraan kalau mesinnya overheat, supir mengantuk atau posisi kendaraan salah jalur,” kata Dody.

Kemudian, kata Dody, informasi tersebut dikirim ke server melalui teknologi radio frekuensi. Informasi dipetakan sehingga menjadi blackbox  online dan  memudahkan pemantauan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement