REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Di era digital industri pulp dan kertas justru berkembang semakin progresif sehingga kebutuhan tenaga ahli di bidang tersebut sangat dibutuhkan.
"Bukan hanya dari sisi jumlah, namun juga kualitas," ujar Rektor Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) Ari Darmawan Pasek, Sabtu (28/2).
Kebutuhan tadi menuntut ITSB untuk meningkatkan kualitas para dosennya guna mencetak lulusan yang ahli di bidang pulp dan kertas. Kerjasama penelitian pun dilakukan sekaligus untuk mengirim dosennya ke Universitas Tsukuba, Jepang supaya melakukan pendidikan lanjutan.
"ITSB melakukan penelitian pengembangan electronic paper dengan Universitas Tsukuba. Para dosen dikirim ke Universitas Tsukuba untuk belajar Program Studi Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas, diharapkan ini bisa mencetak lulusan yang sesuai kebutuhan industri terutama pulp dan kertas," kata Ari.
Ketua Dewan Pengawas Yayasan ITSB G. Sulistiyanto mengatakan, awal mula kerjasama dengan Universitas Tsukuba dimulai dengan dosen dari Tsukuba sering mengajar secara koresponden. Mereka juga ahli dalam pulp dan kertas.
"Kerjasama dengan Universitas Tsukuba juga bertujuan untuk transfer teknologi industri kertas. Sebab Jepang unggul dalam industri kertas," jelasnya.
Electronic paper itu, terang Sulistiyanto, seperti menulis di kertas kosong tapi bisa dibaca di layar komputer. Tidak perlu mengetik, hanya menulis tangan bisa dilihat di layar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
