Sabtu 28 Feb 2015 22:00 WIB

Indonesia Harus Jadi Subjek MEA

Industri Kecil Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ss/pd/15
Industri Kecil Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Warga Indonesia tidak boleh menjadi objek proyek-proyek Masyarakat Ekonomi ASEAN, tetapi harus dapat memainkan diri sebagai subjek dalam dinamika tersebut, kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab.

"Hal itu tidak hanya dapat menjaga survival negara dan Bangsa Indonesia, tetapi juga dapat berkontribusi untuk membesarkan Indonesia dan membesarkan negara-negara di wilayah ASEAN," katanya di Yogyakarta, Sabtu (28/2).

Pada sambutan wisuda lulusan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), ia mengatakan akhir-akhir Bangsa Indonesia sangat intensif dihadapkan pada tantangan kehadiran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015.

"Pada hakikatnya MEA dibangun dengan empat pilar, yakni a single market and production base, a competitive economic region', equitable economic development, dan integration with the global economy," katanya.

Menurut dia, semua lulusan UNY diharapkan dapat memanfaatkan ilmunya secara optimal dalam kapasitas apapun. Karakter atau kepribadian yang baik, yang dibawa dari kampus UNY perlu terus dijaga dan dikembangkan serta disebarkan secara luas.

Dengan demikian, kata dia, tidak seorang pun lulusan yang tidak berguna. Mulailah mengamalkan ilmu dari yang sedikit, mulailah mengamalkan ilmu dari diri sendiri, dan mulailah mengamalkan ilmu dari saat ini.

"Dengan upaya-upaya itu diharapkan lulusan UNY akan responsif dan proaktif dalam mengikuti gerak langkah MEA dan agenda internasional lainnya, serta tetap menjunjung tinggi keluhuran Tanah Air," katanya.

Lulusan UNY yang diwisuda sebanyak 968 orang terdiri atas 20 lulusan S-3, 94 lulusan S-2, 695 lulusan S-1 Kependidikan, 127 lulusan S-1 Non-Kependidikan, dan 33 lulusan D-3 Non-Kependidikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement