Sabtu 28 Feb 2015 10:46 WIB

Pekan PGSD di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang

Rep: heri purwata/ Red: Taufik Rachman
Universitas Muhammadiyah Magelang
Universitas Muhammadiyah Magelang

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG -- Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Jawa Tengah menggelar pekan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pekan PGSD yang digelar Kamis-Sabtu (26-28/2) diikuti sebanyak 150 mahasiswa PGSD.

Rasidi, Kaprodi PGSD FKIP UM Magelang mengatakan kegiatan bertujuan agar mahasiswa dapat saling menunjukkan kreativitas. Pekan PGSD dirangkai dengan berbagai kegiatan yakni Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru SD se-Magelang, Pameran Media Pembelajaran SD, Lomba Tari Tradisional SD se-Kedu,serta Sarasehan Indonesia Mengajar.

“Pameran menampilkan karya mahasiswa PGSD, diantaranya karya media pembelajaran jenis media audio, visual, audio visual dan grafis. Seluruh kegiatan dipusatkan di Auditorium Kampus 1,“ kata Rasidi di Magelang, Sabtu (28/2).

Kegiatan ini bertema “100 Persen Cinta Indonesia” dibuka Rektor UM Magelang Eko Muh Widodo. Rektor dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan para mahasiswa PGSD yang akan menjadi inspirasi untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan utamanya pendidikan guru sekolah dasar. “Saya berharap acara ini lebih ditingkatkan dan bisa menjadi acara tahunan PGSD, sehingga Prodi PGSD bisa menjadi prodi unggulan UM Magelang,” kata Eko Widodo.

Workshop PTK menampilkan dua dosen PGSD FKIP UM Magelang menjadi pemateri, yakni Muh Rizky Tabah Subekti dan Galih Istiningrum. Dalam materinya Tabah

mengatakan PTK merupakan penelitian tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas yang dilakukan secara berkesinambungan untuk memecahkan masalah dengan menerapkan solusi hingga masalah dapat benar-benar diatasi.

“PTK berbeda dengan penelitian formal karena dalam PTK instrumen valid dan realibel tidak diperhatikan dan tidak selalu menggunakan hipotesis. PTK merupakan bentuk pengamatan secara langsung kepada peserta didik dan memperbaiki pembelajaran secara langsung,” kata Tabah.

Sedang Galih Istiningrum menyampaikan lima langkah utama PTK yakni mengindentifikasi masalah, menganalisa dan merumuskan masalah, merencanakan PTK, melaksanakan PTK, dan melaporkan hasil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement