REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bisa menjadikan Kota Pahlawan sebagai pusat pelayanan dan riset kesehatan nasional, karena potensi tenaga ahli dan peralatan cukup memadai.
"Jadi, orang Kalimantan nggak perlu berobat ke negeri jiran, karena dokter dan ahli kesehatan di negeri jiran itu dari Unair juga, maka itu langsung ke Unair saja," kata Risma, sapaan Tri Rismaharini di sela peluncuran Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Unair Surabaya, Selasa.
Didampingi Rektor Unair Prof Dr H Fasich Apt dan Dirut RSKI Unair Prof Dr dr Boerhan Hidayat SpA(K), ia menjelaskan Unair sebagai universitas potensial di Surabaya harus merebut kembali apa yang hilang dari Surabaya itu.
"Dengan adanya RSUD dr Soetomo sebagai pusat pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) sebagai pusat pendidikan kesehatan, dan RSKI sebagai pusat riset kesehatan, maka Unair bisa mewujudkan pusat kesehatan nasional di Surabaya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Risma yang merupakan wali kota perempuan pertama di Surabaya itu menantang Unair untuk mewujudkan "mimpi" dalam mewujudkan Surabaya sebagai pusat kesehatan nasional dan bahkan internasional, karena itu pihaknya meminta Unair menyerahkan data-data kebutuhan.
"Saya siap membantu untuk melakukan terobosan, misalnya perlu peralatan kesehatan yang tidak kena pajak, perlu izin praktek untuk tiga rumah sakit sekaligus (RSUD dr Soetomo, RSUA, dan RSKI), atau perlu lainnya, saya akan ke Jakarta untuk memperjuangkan itu," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
