Rabu 14 Jan 2015 08:15 WIB

Mahasiswi Vokasi UGM Magang di Jerman

Mahasiswi Vokasi UGM Irmanda saat di Jerman
Foto: ugm
Mahasiswi Vokasi UGM Irmanda saat di Jerman

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Irmanda Irawati, mahasiswa Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (PJ SIG) Sekolah Vokasi UGM angkatan 2011 berkesempatan untuk magang di salah satu perusahaan swasta di Jerman.

Irmanda magang di perusahaan yang bergerak di bidang perangkat pencatatan waktu dan tracking posisi yang umumnya digunakan untuk kegiatan olahraga dari tanggal 1 Agustus 2014 – 31 Januari 2015 mendatang.

 

Menurut Irmanda kemampuannya dalam bidang Geographic Information System (GIS) membuat perusahaan tersebut mempercayainya bekerja sebagai GIS analyst. Tugasnya, sebagai seorang GIS analyst adalah membuat peta interaktif pemasukan perusahaan dari berbagai negara yang kemudian dapat dianalisis sebagai evaluasi perusahaan di akhir tahun.

 

“Hal tersebut lebih mudah untuk dianalisis daripada hanya membaca tabel atau deskripsi tentang informasi terkait,”papar Irma dalam surat elektronik, Rabu (14/1).

Selama magang, Irma juga terlibat dalam perencanaan manajemen marketing perusahaan dengan memetakan peringkat ekonomi di dunia dan faktor lain selain ekonomi yang dapat dijadikan pertimbangan untuk menganalisis target pasar.

Ia mengatakan bahwa ilmu yang diperoleh selama kuliah di PJ SIG sangat bermanfaat di dunia kerja.

 

“Ilmu lain yang saya aplikasikan selama magang disini, di antaranya membuat peta informatif menggunakan openlayers tentang kawasan perlombaan yang dapat membantu organizer dan peserta mudah untuk mengetahui lokasi penting di sekitar kawasan perlombaan,” kata Irma.

 

Di perusahaan itu Irma juga membantu kegiatan produksi seperti memasang perangkat, cek elektrifitas, cek kelayakan baterai untuk kepentingan kontrol alat yang diproduksi dan diperkenalkan dengan sistem software perusahaan yang digunakan untuk persiapan sebelum kompetisi dimulai.

 

Menurut Irma, kesan yang diperoleh selama bekerja di Jerman adalah bahwa setiap individu dituntut untuk bekerja mandiri dan kreatif. Tidak ada training khusus dan bagi karyawan baru.

“Umumnya langsung diberi arahan untuk melakukan pekerjaan yang ada di perusahaan sesuai dengan kemampuan yang mereka tawarkan kepada perusahaan,” ujar Irma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement