Sabtu 22 Nov 2014 18:45 WIB

Menristek-Dikti Siap Fasilitasi Pil KB Pria Dikembangkan Unair

Fakultas Kedokteran Unair
Foto: fk.unair.ac.id
Fakultas Kedokteran Unair

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir menyatakan pihaknya siap memfasilitasi hasil riset Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tentang pil Keluarga Berencana untuk pria untuk masuk skala industri.

"Eman (patut disayangkan) kalau begitu (tawaran Cina dipenuhi), nanti saya akan temui asosiasi pengusaha farmasi," katanya di sela Dies Natalis ke-37 dan wisuda 670 mahasiswa Universitas Sunan Giri (Unsuri) di Surabaya, Sabtu (22/11).

Ia mengemukakan hal itu menanggapi sikap Cina dan Amerika Serikat yang mengincar pil KB pria yang diciptakan Farmakognosi Unair Surabaya Prof Dr Bambang Prajogo EW MS Apt, namun pihak Unair hingga kini masih menunggu tindakan pemerintah.

Ditanya sikap Pemerintah, mantan rektor terpilih Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang belum sempat dilantik sudah ditunjuk menjadi menteri itu berjanji akan melakukan hilirisasi riset untuk mendekatkan peneliti dengan dunia industri.

"Nanti, pertengahan Desember, kita akan konsolidasi antara asosiasi pengusaha dengan peneliti. Dari sana, PT akan mendapatkan royalti, karena itu saya juga sudah minta para rektor untuk melakukan mapping terkait riset potensial mereka," katanya.

Ia mengakui selama ini pendidikan tinggi (PT) memang terpisah dari riset, sehingga riset tidak berkembang, karena itu pihaknya akan menggabung riset dan PT dalam satu direktorat yakni Dirjen Pembelajaran Mahasiswa dan Penjaminan Mutu yang melakukan penguatan inovasi.

"Selain Unair, ada juga hasil riset komponen pesawat buatan anak negeri dari PT Ray yang setara dengan R-80 buatan Boeing dan ditawar oleh Jerman. Kita upayakan agar jangan sampai lepas, tapi mungkin butuh dana besar, nanti kita cari atau kita bentuk konsorsium," katanya.

Ada pula bibit pangan yang bagus yang ditemukan PT Batan. "Tapi, masyarakat kita masih takut dengan nuklir, nanti kita akan lakukan edukasi agar tidak takut, karena nuklir itu bergantung pada kita, bisa bermanfaat juga," katanya, didampingi Ketua Yayasan Unsuri Musyaffak Rouf dan Rektor Unsuri Prof Dr Soenarjo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement