Kamis 30 Oct 2014 15:07 WIB

LIPI Patenkan 350 Hasil Penelitian

Gedung LIPI
Foto: Antara
Gedung LIPI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mematenkan 350 hasil penelitian generasi muda untuk melindungi hasil inovasi anak bangsa dari pembajakan negara asing.

"Hasil penelitian yang dipatenkan ini, berasal dari peneliti-peniliti muda," kata Kepala LIPI Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, usai pembukaan International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014 di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, berbagai hasil penelitian generasi muda difasilitasi agar hasil penelitiannya mendapatkan pengakuan pemerintah dan negara asing.

"Kita memberikan ruang kepada peneliti-peneliti muda agar dapat berinovasi menciptakan suatu karya untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, pematenan hasil penelitian anak bangsa ini merupakan indikator daya saing masyarakat sebuah negara menghadapi era perdagangan bebas.

"Semakin banyak hak paten yang dimiliki sebuah negara, maka semakin besar potensi pendapatan yang bisa dikantongi oleh suatu negara," ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014 ke-10, digelar di Gedung SMESCO Convention Center Jakarta, pada 30 Oktober hingga 1 November 2014, untuk untuk meningkatkan motivasi remaja dalam menumbuhkembangkan ide-ide kreatif dan inovatif melalui penemuan mereka. Kemudian, meningkatkan daya tarik remaja untuk berkreasi di bidang iptek.

"Kegiatan ini untuk menumbuhkembangkan sikap berani berkompetisi di ajang internasional pada kalangan remaja dan memberikan wadah bagi mereka untuk saling berbagi pengalaman dan informasi terkait invensi bidang iptek," ujarnya.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan standar internasional yang diikuti kurator atau peserta 11 negara, akan meningkatkan daya saing hasil penelitian yang berkualitas, pada akhirnya akan memperbanyak hasil penelitian muda yang dipatenkan.

"Kami terus mendukung generasi muda khususnya pelajara tingkat SMP dan SMA untuk terus mengembangkan potensi dalam mengalisis atau mengkaji untuk menciptakan hasil karya yang bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement