Kamis 30 Oct 2014 12:40 WIB

Simposium Perikanan Hadirkan Pembicara dari 10 Negara

Rep: c 54/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah kapal nelayan bersandar di Pelabuhan Perikanan Muara Baru, Jakarta, Jumat (5/9).(Republika/Prayogi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika.
Sejumlah kapal nelayan bersandar di Pelabuhan Perikanan Muara Baru, Jakarta, Jumat (5/9).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA—Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Fisheries Symposium (IFS) 2014 yang bakal dihadiri 320 partisipan dari 10 negara.

“Perikanan dan akuakultur memiliki kedudukan penting dalam menyokong ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan di Asia dan di banyak negara berkembang lainnya,” ujar ketua panitia Moch. Amin Alamsjah, Kamis (30/10).

Agenda IFS untuk kali ke-4 tersebut mengangkat tema “Pengembangan Teknologi Perikanan dan Kelautan untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati Berkelanjutan dan Industri Akuakultur yang Bertanggung Jawab”.

Para peserta dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, India, Perancis, Jerman, Turki, dan Zambia bakal mebicarakan tema seputar perikanan, akuakultur, kenekaragaman hayati laut dan konservasi ekosistem laut.

Topik keanekaragaman hayati dan konservasi, menurut Amin dipilih karena menjadi isu yang sangat penting berkaitan dengan dampak perubahan iklim.

IFS  pun menjadi kesempatan bagi para peneliti, mahasiswa, dan sektor privat di dunia untuk membicarakan perkembangan mutakhir di bidang-bidang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement