Ahad 12 Oct 2014 20:12 WIB

UAD Kembangkan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing

Rep: Yulianingsih / Red: Djibril Muhammad
Logo Universitas Ahmad Dahlan
Logo Universitas Ahmad Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Program studi pendidikan bahasa dan sasta Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta tengah melakukan pengembangan kualitas pengajaran Bahasa Indonesia bagi para penutur asing.

Pengembangan dilakukan bukan hanya dari sisi silabus saja tetapi juga buku ajar dan media pembelajarannya.

Kepala Program Studi PBSI FKIP UAD, Triwati Rahayu mengatakan, hal itu penting untuk semakin menguatkan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi para penutur asing. Sebab, kata dia, minat masyarakat dunia terhadap bahasa dan budaya Indonesia semakin tinggi.

Di UAD, kata dia, tiap tahun terdapat puluhan mahasiswa asing belajar bahasa dan budaya Indonesia. "Ini penting untuk lebih menguatkan Bahasa Indonesia sebagai lingua franca di tingkat ASEAN," ujarnya disela-sela seminar internasional dan pertemuan ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) ke XXXVI di Yogyakarta, Ahad (12/10).

UAD menjadi tuan rumah PIBSI ke XXXVI tersebut. Kegiatan yang digelar sejak Sabtu (11/10) ini diikuti 140 praktisi, pemerhati dan pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia dari beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia. Acara ini juga diikuti beberapa peneliti dan pemerhati Bahasa Indonesia dari luar negeri terutama dari Tiongkok dan Kanada.

Menurut Triwati, meningkatnya minat penutur asing terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia akan semakin mengautkan peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di ASEAN selain Bahasa Inggris.

Hal itu membutuhkan banyak peran antara lain dengan peningkatan kualitas pengajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing dan peningkatan citra Indonesia sendiri di mata dunia internasional.

Diakuinya, peran pemerintah untuk peningkatan citra Indonesia di mata Internasional sangat efektif dalam meningkatkan peran Bahasa Indonesia di dunia Internasional. Dengan citra yang baik, maka banyak negara yang akan membutuhkan Indonesia sebagai mitra.

Dengan begitu, akan banyak negara yang belajar Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi selain Bahasa Inggris.

"Pertemuan ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia ini salah satu cara untuk penguatan Bahasa Indonesia di dunia internasional," ujarnya.

Sumber daya manusia (SDM) dibidang pengajaran Bahasa Indonesia sudah sangat mencukupi. Namun bagaimana Bahasa Indonesia ini menjadi kebutuhan warna negara lain itu menjadi pekerjaan rumah banyak pihak termasuk pemerintah dan perguruan tinggi.

Dekan FKIP UAD, Trikinasih Handayani mengatakan, peningkatan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing menjadi peran strategis untuk lebih mengenalkan Bahasa Indonesia di mata dunia.

Sebab kata dia, pada 2015 nanti akan dibuka pasar ASEAN sehingga bahasa sebagai alat komunikasi akan menjadi sangat penting. "Indonesia sendiri memiliki peran strategis di ASEAN sehingga kebutuhan penutur asing terhadap Bahasa Indonesia semakin tinggi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement