Ahad 14 Sep 2014 10:55 WIB

Unas Ajak Warga DKI Cegah Banjir

Edukasi di Jatipadang
Edukasi di Jatipadang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepedulian masyarakat untuk menjaga lingkungan yang masih rendah menginspirasi Universitas Nasional (Unas) untuk melakukan sosialisasi lingkungan sehat melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat.

Langkah Unas ini disambut hangat oleh beberapa universitas terkemuka di Jepang dan melibatkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk menggalakkan penyuluhan peduli lingkungan kepada masyarakat di Indonesia.

"Kami beserta beberapa delegasi dari Jepang mendatangi warga-warga daerah Jatipadang dan masyarakat daerah Setu Babakan. Tidak hanya melakukan penyuluhan, delegasi Jepang ini pun akan memberikan sumbangan berupa enam biotoilet kepada warga," papar Dekan Fakultas Pertanian Universitas Nasional, Ir. I.G.S Sukartono, M. Agr, Ahad (14/9).

Universitas dan perusahaan Jepang yang terlibat dalam program ini antara lain Nagasaki University, Perfectural Of Kumamoto University, Nagasaki Institute Applied Science, Nagasaki City Division Environment dan Kumamoto Nishikan. Program pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung pada 25 Agustus - 9 September 2014.

Kepala Kelurahan Jati Padang Giyanto mengungkapkan bahwa beberapa daerah di kelurahan Jati Padang merupakan dataran rendah yang sering terkena banjir. Oleh karena itu, Giyanto berharap permasalahan ini dapat ditangani segera agar masyarakat tidak selamanya tergantung dengan bantuan.

Melalui kegiatan ini, Unas dan delegasi warga Jepang juga mendiskusikan solusi terbaik yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Mulai dari realisasi biotoilet, pembuatan pembangkit listrik dari sampah, pembuangan limbah oleh pemda ke swastanisasi, pengadaan bank sampah di tiap-tiap daerah, pendidikan di tingkat rendah, lomba semboyan, pemberdayaan pemilihan kategori limbah sebelum dibuang, hingga 5 R (Recycle, Reuse, Reduce, Replace, dan Replant).

“Menyelesaikan limbah tidak hanya menggunakan teknologi tetapi, harus ada dukungan dari masyarakat yakni dengan diadakannya pembinaan masyarakat secara berkala,” ujar salah satu delegasi Jepang yang berasal dari Universitas Nagasaki, Hayashi Sensei yang telah menangani masalah lingkungan di Jakarta selama 23 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement