REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Universitas Sumatera Utara (USU) dinilai perlu berbenah diri dan mengembangkan kurikulum pendidikannya dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015.
"Namun, USU tetap sebagai akademik unggulan, benteng penjaga kebenaran dan memajukan ilmu pengetahuan," kata Ketua Majelis Wali Amanat USU, Joefly J Bahroeni dalam sambutannya pada Dies Natalis Ke-62 Perguruan Tinggi Negeri itu di Medan, belum lama ini.
Selain itu, menurut dia, USU menjadi garda terdepan dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang dapat bersaing di dalam kesempatan terbuka dunia global yang semakin menyempit.
USU dalam menghadapi AEC, menyadari bahwa Negara-Negara ASEAN sebagai mesin pertumbuhan bagi ekonomi dunia, serta AEC bertujuan untuk memenuhi untuk target MDG's (millenium development goals).
"Sehingga pemberlakuan AEC bisa menjadi tantangan, peluang dan ancaman, bergantung kesiapan seluruh pengambil keputusan di Indonesia," ucap Bahroeni.
Dia mengatakan, untuk itu USU akan menjalankan fungsi dan perannya menjadikan Indonesia yang mampu memanfaatkan momentum tersebut sebagai tantangan dan peluang dalam meningkatkan daya saing, serta sebagai pemain dan bukan penonton.
AEC dipilih oleh Negara-Negara ASEAN guna meningkatkan kemakmuran ekonomi rakyatnya secara bersama-sama, mengingat cara ini merupakan opsi yang paling efisien dibandingkan bila upaya peningkatan kemakmuran dilakukan secara unilateral.
Bahroeni menambahkan, dalam upaya meningkatkan kemakmuran ekonomi dilakukan AEC melalui penguatan daya saing dalam memenangkan kompetisi global, melalui tahapan integrasi pasar domestik sebagai pasar tunggal dan integrasi basis produksi sehingga pada akhirnya mendorong peningkatan daya saing dalam menembus pasar global.
Untuk itu, jelasnya, USU beserta tenaga pengajarnya perlu meningkatkan kapasitasnya, memiliki profesionalisme dan modal intelektual yang tinggi, dalam mencetak SDM yang berkualitas sekaligus meningkatkan akreditasinya.
"Hal ini, akan menjadikan USU semakin berfungsi sebagai tulang punggung bagi terbentuknya SDM yang berkualitas yang siap menghadapi tantangan AEC atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 ke depan," kata Ketua Majelis Wali Amanat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
