Rabu 16 Jul 2014 08:43 WIB

Mahasiswa Ubaya Buat Aplikasi Pembelajaran Terapi Autis

Penderita Austime
Foto: Antara
Penderita Austime

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswi Program Studi Multimedia Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Devi Oktaviani Effendy, membuat aplikasi berbentuk multimedia interaktif sebagai media pembelajaran plus terapi untuk anak penyandang autis.

"Awalnya, saya ingin membantu keluarga yang mempunyai anak yang mengalami CP (cedera otak) dengan membuat alat bantu, tapi ternyata hal itu sulit, karena anak CP lebih membutuhkan terapi fisik daripada otak (pemikiran), lalu saya minta saran teman Jurusan Psikologi," katanya di kampus setempat, Rabu (16/7).

Akhirnya, ia mendapatkan saran untuk membuat aplikasi multimedia untuk anak penyandang autis. "Lalu, saya mendatangi beberapa lembaga terapi anak autis, yakni Alejo Academy di Kepuh Klampis, AGCA Centre di Ngagel Jaya Tengah, dan Cakra Autism, ternyata software terapi buatan saya belum pernah ada," katanya.

Selama ini, lembaga-lembaga terapi anak autis itu tidak ada yang menggunakan software untuk alat bantu terapi plus pembelajaran, kecuali di AGCA Centre. "Itu pun mereka merasa kesulitan, karena software yang ada berbahasa Inggris, sedangkan anak autis itu belum tentu bisa berbahasa Indonesia, apalagi Inggris," katanya.

Selain itu, software berbahasa Inggris itu masih bersifat permainan semata, sedangkan software buatannya bersifat "social story" yang mengajarkan aktivitas keseharian secara benar, seperti permainan memakai baju, mandi, menggosok gigi, buang air besar, dan sebagainya.

"Itu pun masih kurang, kata teman itu, karena aplikasi multimedia yang ada masih mengajarkan aktivitas keseharian yang rutin, padahal bisa juga diarahkan kepada penanaman karakter, seperti bersalaman dengan orang yang lebih tua. Kelemahan lainnya, software belum dikembangkan dalam beberapa level kesulitan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement