Sabtu 07 Jun 2014 16:58 WIB

Mahasiswa UNY Kembangkan Yoghurt Kulit Buah Naga

Universitas Negeri Yogyakarta (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Universitas Negeri Yogyakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta membuat dan mengembangkan yoghurt dari kulit buah naga yang bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dan obesitas.

"Kulit buah naga (Hylocereus costaricensis) mengandung antosianin yang merupakan salah satu agen antioksidan yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dan obesitas," kata ketua tim mahasiswa Meta Luwitasari di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, antioksidan yang diperoleh secara eksogenus banyak dijumpai dalam bahan pangan seperti vitamin C, vitamin E, karotenoid, dan polifenol.

"Cara pembuatan yoghurt kulit buah naga melalui dua tahap utama yakni tahap pemasakan dan tahap inkubasi," katanya.

Ia mengatakan tahap awal dilakukan dengan mengumpulkan kulit buah naga dan membersihkannya dari kotoran yang menempel serta sisik kulit buah naga yang berwarna hijau. Kemudian kulit buah naga dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil agar mudah dihaluskan.

Selanjutnya kulit buah naga dihaluskan menggunakan blender. Pada tahapan ini kulit buah naga yang digunakan sebanyak 500 gram yang dicampur menggunakan 500 ml air mineral.

Menurut dia, adonan tersebut kemudian disaring menggunakan kain saring untuk mendapatkan sari kulit buah naga.

Sari kulit buah naga kemudian dimasukkan ke dalam panci bersama susu cair putih dan dimasak menggunakan api kecil sambil terus diaduk agar susu tidak menggumpal dan tambahkan 250 gram gula pasir.

"Setelah adonan mendidih kompor dimatikan. Proses pendidihan dilakukan hingga mencapai suhu 90 derajat Celcius bertujuan untuk menghilangkan kadar air dan melakukan sterilisasi," katanya.

Ia mengatakan adonan yang telah diangkat selanjutnya dicampur dengan 27 gram susu bubuk. Adonan didiamkan sampai dingin untuk selanjutnya memasuki tahap pendinginan.

Pada tahap pendinginan, adonan yang telah dingin dipindahkan ke dalam toples dan dikultur dengan satu sendok makan yoghurt plain sebagai bibit yoghurt.

Menurut dia, penggunaan yoghurt plain bertujuan agar hasil yang didapat lebih berhasil dan harganya yang lebih ekonomis dibandingkan dengan bakteri asam laktat.

Setelah dikultur, adonan diinkubasi menggunakan kotak steroform yang ditutup rapat menggunakan lakban untuk meminimalkan udara yang masuk dan menjaga suhu dalam kotak inkubasi.

"Proses inkubasi dilakukan selama 24 jam untuk hasil maksimal. Apabila proses inkubasi telah selesai, adonan dikeluarkan dan dipindahkan ke dalam kulkas untuk mengawetkan yoghurt," katanya.

Ia mengatakan selain buahnya yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, kulit buah naga juga mempunyai manfaat untuk kesehatan.

"Namun, banyak orang belum mengetahui manfaat yang ada di dalam kulit buah naga sehingga belum dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

Anggota tim mahasiswa itu adalah Elfrida Noviana Dewi, Inawati Mulyani, Ummi Hani, dan Najih Sudrajad.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement