Jumat 07 Mar 2014 18:13 WIB

ESDM Gandeng ITS Kelola Potensi Enegeri Laut Nasional

ESDM ajak kerja sama ITS kelola energi terbarukan nasional
Foto: Istimewa
ESDM ajak kerja sama ITS kelola energi terbarukan nasional

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementrian ESDM menggandeng Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) untuk mengelola potensi energi laut nasional. Kerja sama ini ditandai penandatanganan MoU antara Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM) dengan ITS di Grha Sepuluh Nopember ITS, Jumat (7/3).

Kerja sama ini menurut Wamen ESDM, Susilo Siswoutomo, mengingat potensi energi terbarukan  nasional yang sanbat besar. Salah satu perguruan tinggi yang ikut andil dalam hal ini adalah ITS. "Hal ini karena ITS memiliki predikat sebagai kampus maritim,”  ujar Susilo mengutip siaranpers yang disampaikan Humas ITS kepada ROL.

Bagi Susilo, ITS harus mampu membuat teknologi baru dalam pengembangan sumber energi laut di Indonesia. Setelah bekerja sama dengan ITS, katanya, ESDM menjanjikan segala fasilitas dalam penelitian dan riset energi akan dibantu sepenuhnya oleh pemerintah. “Mulai dari masalah dana hingga kelengkapan riset seperti laboratorium kini sudah dapat diakses oleh para periset dari ITS,” tuturnya ketika ditemui seusai acara.

Selain itu, menurut Susilo, bentuk kerja sama riil lainnya adalah mengenai pembuatan proyek untuk pemanfaatan gelombang laut sebagai sumber energi. “Sekarang peta potensi sudah diresmikan, sudah saatnya mahasiswa dan dosen turut andil dalam pelaksanaan proyek besar dalam bidang energi,” ujarnya.

Dalam acara ini, Susilo juga menginformasikan kepada para peserta mengenai sumber energi  yang sedang  dikembangkan. Ia menjelaskan, saat ini telah dikembangkan sumber energi  geothermal, gelombang laut, arus laut, bahkan sumber energi yang berasal dari sampah. “Sumber energi terbarukan sudah ditemukan. Kini, ITS dituntut mampu mengembangkan teknologi pengolahannya,” tambahnya.

Bagi Susilo, tujuan utama dari kerja sama ESDM dengan ITS ini adalah untuk mengembangkan sumber daya manusia yang handal di bidang teknologi, khususnya dalam hal energi. “Kalau pengembangan SDM tidak dimulai dari sekarang, konsep pengembangan energi nantinya juga tidak akan berjalan lancar,”  ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement