Kamis 20 Feb 2014 14:07 WIB

Mahasiswa Peringati Hari Bahasa Ibu

Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).
Foto: zonaberita.com
Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Universistas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang mengenakan pakaian tradisional sunda, memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional, di depan Gedung Sate Bandung, Kamis.

"Kami hari ini turun ke jalan ialah untuk mengampanyekan hari bahasa yang jatuh pada 21 Februari, serta mengajak warga Jawa Barat untuk berbahasa Sunda," kata koordinator aksi Dani Wardani.

Ia menuturkan, saat ini ada kesan bahwa bahasa ibu di Jawa Barat yakni Basa Sunda semakin terpinggirkan oleh perkembangan zaman.

"Hal ini tidak seharusnya terjadi, kalau pemakai dan penutur Basa Sunda terus menggunakannya dalam kehiduppan sehari-hari," kata Dani.

Menurut dia, pelestarian Basa Sunda harus dilakukan dengan cara mengenalkan dan mengajarkan pada generasi berikutnya atau saat ini.

Dukungan untuk mengenalkan dan mengajarkan Basa Sunda juga ditunjukkan oleh Pemprov Jabar yakni dengan ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2003 Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah sebagai Upaya Pelestarian.

"Kami apresiasi perda tersebut. Hal ini harus jadi semacam semangat untuk 'urang Sunda' agar bisa lebih memelihara, menjaga, serta pertahankan Basa Sunda jadi identitas," katanya.

Dengan adanya aksi unjuk rasa tersebut, maka pihaknya berharap masyarakat, khususnya generasi muda saat ini miliki kesadaran untuk melestarikan Basa Sunda.

Sementara itu, Budayawan Sunda Godi Suwarna, yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa itu mengatakan penggunaan Basa Sunda makin minim di kalangan muda dan urban Jabar.

"Ini terjadi karena kurang pahamnya masyarakat terhadap undak usuk Basa (tingkatan penggunaan bahasa) Sunda. Ada kata 'tuang' untuk diri sendiri, 'neda' untuk orang lain memang bikin bingung," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement