Senin 28 Oct 2013 23:30 WIB

Kurikulum Perguruan Tinggi Harus Dinamis

Perguruan Tinggi - ilustrasi
Foto: blogspot.com
Perguruan Tinggi - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kurikulum pendidikan di perguruan tinggi harus dinamis, dan bisa mengikuti perkembangan, kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Iwan Dwi Prahasto.

"Kurikulum diharapkan tidak berhenti pada materi tertentu, tetapi juga bisa mengikuti perkembangan baru di lapangan," katanya pada lokakarya Pengembangan Kurikulum di Yogyakarta, Senin (28/10).

Misalnya, ada tsunami atau gempa yang tidak terkait dengan ilmu yang dipelajari, maka lulusan dari perguruan tinggi harus siap dengan informasi dan kejadian itu.

Ia mengatakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan mahasiswa dengan memperluas mata kuliah yang ditawarkan. Hal itu memungkinkan adanya persilangan atau masuknya mata kuliah lain pada program studi yang diikuti.

"Universitas berkomitmen memperluas mata kuliah pilihan misalnya di Fakultas Biologi dikenalkan ilmu terkait kewirausahaan atau tentang kebencanaan," katanya.

Menurut dia, perkembangan industri dan kewirausahaan berlangsung sangat cepat sehingga harus disikapi oleh pengelola perguruan tinggi.

"Selain persoalan akuntabilitas, transparansi pengembangan kurikulum juga tetap harus disampaikan kepada mahasiswa sehingga mereka tidak dirugikan," katanya.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Budi S Daryono mengatakan sejak 2009 telah dibuat Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Selain itu, pada 2013 juga telah diselesaikan kurikulum program studi strata satu (S-1) hingga strata tiga (S-3) dengan memperhatikan kompetensi, baik kompetensi ilmu, riset, wawasan maupun sikap.

"Kami juga sudah menyederhanakan tiga minat studi, yakni biologi fungsional, biologi lingkungan dan biodiversitas, dan biologi molekuler dan bioteknologi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement