Kamis 13 Jun 2013 21:16 WIB

Jumlah Universitas Muhammadiyah di Jabar Minim

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Djibril Muhammad
Din Syamsuddin
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Keberadaan universitas atau perguruan tinggi (PT) Muhammadiyah di Jawa Barat (Jabar) jumlahnya masih minim.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsudin saat menghadiri milad ke-10 Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi) Kota Sukabumi, Kamis (13/6).

"Di Jabar, baru ada dua atau tiga universitas di bawah Muhammadiyah," ujar Din Syamsudin, kepada wartawan seusai acara milad Ummi ke-10.

Jumlah ini dinilai masih kurang bila dibandingkan dengan daerah lainnya seperti provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menurut Din, selain di Kota Sukabumi Universtas Muhammadiyah Jabar lainnya terdapat di Cirebon. Selain itu, ada beberapa sekolah tinggi di Tasikmalaya dan Garut.

Din mengungkapkan, secara keseluruhan total PT Muhammadiyah se-Indonesia mencapai sebanyak 170 kampus. Dari jumlah tersebut ada dua universitas yang masuk dalam delapan PT negeri dan swasta terbaik nasional yakni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Keunggulan ini, kata Din, salah satunya karena faktor usia berdiri maupun lokasi strategis. Ke depan, ia berharap PT Muhammadiyah lainnya seperti Ummi yang masih muda dapat berkembang menjadi kampus unggulan. "Untuk maju perlu adanya lompatan," ungkap Din.

Hal ini optimistis bisa diraih dengan potensi sumber daya manusia (SDM) yang cukup memadai. Sehingga pada milad ke-20 nanti Ummi dapat berkembang lebih pesat seperti membangun kampus baru yang lebih besar.

Kemajuan tersebut dapat terwujud salah satunya karena lokasi Ummi berada di daerah yang strategis di tengah-tengah antara Jakarta dan Bandung.

Untuk menggapainya, ujar Din, perlu ada kebersamaan dari seluruh civitas Akademika. Di antaranya dengan merumuskan rencana strategis dalam sepuluh tahun ke depan.

Selain itu, kata Din, dalam pengembangan memerlukan dukungan dari luar termasuk pembiayan. Namun, biaya atau pinjaman uang tersebut jangan dianggap primer melainkan hanya bersifat sekunder.

Lebih lanjut Din mengungkapkan, PT Muhammadiyah di daerah bisa berkembang. Contohnya, Univeristas Muhammadiyah di Ternate Maluku Utara yang baru berdiri 2001 lalu. Namun, kini perkembangannya luar biasa.

Rektor Ummi Asmawi Zainul mengatakan, Ummi berupaya menjadi salah satu kampus terbaik di daerah. Salah satu upayanya dengan mengembangkan sistem pendidikan berkualitas untuk melahirkan lulusan yang unggul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement