Kamis 06 Jun 2013 17:52 WIB

Rektor UB: Pemerintah Masih Abaikan Keberadaan Perguruan Tinggi

Universitas Brawijaya Malang
Universitas Brawijaya Malang

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Rektor Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Prof Dr Yogi Sugito, menyatakan selama ini pemerintah masih mengabaikan keberadaan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

"Perguruan tinggi di Indonesia selama ini hanya dipandang sebagai institusi pendidikan yang tugasnya mendidik generasi muda, padahal fungsi perguruan tinggi ini cukup luas," katanya di Malang, Kamis.

Menurut dia, perguruan tinggi harus dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan oleh pemerintah. Artinya perguruan tinggi dimintai sumbang saran dan pendapatnya.

Perguruan tinggi, lanjutnya, memiliki banyak pakar, banyak ahli, bahkan gudangnya orang-orang pintar di bidangnya, sehingga harus dilibatkan dalam setiap pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan masyarakat luas maupun negara.

Bahkan, tegas Yogi, pemerintah lupa jika perguruan tinggi memiliki "Tri Dharma" yang mempunyai tiga kewajiban, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pemgembangan serta pengabdian pada masyarakat.

Ia mengaku bahwa tidak hanya pemerintah pusat yang hingga kini masih mengabaikan keberadaan perguruan tinggi. Pemerintah daerah pun juga tidak pernah melibatkan secara serius untuk membangun kota atau kabupaten secara bersama-sama.

Yogi mengatakan memang pihaknya sering diundang dalam kegiatan-kegiatan di eksekutif maupun legislatif, namun sifatnya hanya sebagai undangan saja, tidak terlibat aktif dalam pembahasan.

"Kalaupun dilibatkan secara aktif dalam pembahasan topik tertentu, sering kali hanya sebagai formalitas saja, tapi saran dan pendapat yang kami kemukakan lebih banyak ditinggalkan. Padahal, kunci keberhasilan pembangunan juga adanya keterlibatan perguruan tinggi," katanya, menandaskan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement