Rabu 15 May 2013 11:59 WIB

Marak Jurnal Internasional Palsu, Ini Gebrakan UGM

Rep: Dyah Ratna Meta Novia / Red: Citra Listya Rini
Kampus Fisipol UGM
Foto: ugm.ac.id
Kampus Fisipol UGM

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Prasyarat publikasi internasional bagi para calon doktor diam-diam telah dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk mencari keuntungan. Oknum tersebut membuat jurnal internasional palsu yang ditawarkan kepada para calon doktor yang ingin meraih gelarnya dengan cara instan.

Cara umum yang dipakai untuk menawarkan jurnal palsu biasanya melalui surat penawaran yang dikirim via email. Lalu calon doktor tersebut diminta untuk menyetorkan sejumlah uang agar jurnal internasional palsu tersebut diterbitkan atas namanya.

Bahkan, ada oknum yang nekat menduplikasi salah satu artikel dalam sebuah jurnal internasional untuk diganti nama penulisnya menjadi nama calon doktor yang memberinya uang. Sehingga jurnal tersebut dapat diklaim menjadi buatan calon doktor tersebut.

Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan gebrakan bekerja sama dengan ISEAS (Institute of Southeast Studies) di Singapore merintis publikasi jurnal Internasional yang rencananya akan diterbitkan ISEAS setahun sekali.

"Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas ruang bagi akademisi maupun para calon doktor agar terdorong mempublikasikan jurnal internasional buatannya sendiri," kata Manajer Publikasi dan Media Jurusan Politik dan Pemerintahan (JPP) Fisipol UGM Utan Parlindungan kepada Republika, Rabu (15/5).

Utan mengatakan kerja sama publikasi jurnal internasional antara UGM-ISEAS ini diharapkan juga sebagai wadah pertukaran ide maupun hasil-hasil riset yang menghimpun seluruh ilmuwan sosial dan politik di Indonesia. Terutama yang mengkaji persoalan Indonesia kontemporer di bidang politik, ekonomi, antropologi dan sosiologi. 

"Ini akan mempermudah akademisi maupun calon doktor menerbitkan jurnal buatannya sendiri sehingga civitas akademika tidak terjebak nalar pragmatisme demi mengejar kelulusan melalui jurnal palsu," ujar Utan.

Ketua Jurusan Politik dan Pemerintahan (JPP) Fisipol UGM Purwo Santoso mengatakan jurnal internasional diterbitkan agar ilmuwan Indonesia percaya diri mampu menghasilkan karya-karya berkualitas. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan menjadi bahan rujukan ilmuwan lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement