Jumat 03 May 2013 14:11 WIB

UII Bertekad Jadi Juara Kontes Robot

Rep: Heri Purwata/ Red: Heri Ruslan
UII
UII

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bertekad menjuarai  Kontes Robot Nasional (KRN) yang berlangsung di GOR UII, Sabtu (4/5).

Tuan rumah UII mengikuti seluruh kategori yang dipertandingkan dalam kontes ini.

Demikian dikatakan Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII, Gumbolo Hadi Susanto kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (3/5). Kontes robot regional III ini diikuti 23 perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.

Lebih lanjut Gumbolo, mengatakan lima katagorinya adalah Kontes Robot Indonesia (KRI) tim planet, KRI pemadam api beroda, KRI pemadam api berkaki, KRI sepakbola, dan KRI seni. "Namun UII tidak menargetkan menjadi juara umum. Melainkan setiap katagori menjadi juara, entah satu, dua atau tiga," kata Gumbolo yang didampingi ketua panitia, Izzati  Muhimmah.

Menurut Gumbolo, saingan terberat pada kontes robot regional III UGM dan UNY. Kedua tim ini sudah sering menjadi juara di tingkat nasional dan internasional.

Robot UII yang akan ditampilkan dalam kontes ini melalui seleksi terlebih dahulu. Persiapnya dilakukan sejak enam bulan yang lalu. "Persiapannya dilakukan mahasiswa jurusan teknik elektro, teknik mesin dan teknik informatika FTI UII," katanya.

Bagi FTI UII, kata Gumbolo, dipercaya untuk menjadi tuan rumah Kontes Robot Regional III merupakan suatu yang membanggakan. "Kami mempersiapkan kontes ini secara matang agar bisa memberikan layanan terbaik bagi seluruh peserta," katanya.

Pengembangan ilmu robotika, kata Gumbolo, bila dilihat dari biaya yang dikeluarkan dalam jangka pendek memang mahal. Sebagai gambaran, untuk membuat robot tegak dibutuhkan 18 motor yang masing-masing motor harganya Rp 2,5 juta. Sehingga satu robot membutuhkan dana Rp 45 juta untuk motornya saja, belum termasuk aksesoris laiinya. 

Namun jika dilihat investasi jangka panjang akan tampak daya ungkit ekonomi yang sangat tinggi. Terdapat peningkatan 30 persen lapangan pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kerja terampil untuk penciptaan produk industri yang lebih cepat dan efisien.

 "Pengembangan robotika di Indonesia sangat mendesak dilakukan saat ini, jika kita ingin bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas," tandasnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement