Sabtu 08 Dec 2012 16:37 WIB

UAD akan Kembangkan Laboratorium Virtual

Rep: yulianingsih/ Red: Taufik Rachman
Kampus Universitas Ahmad Dahlan
Foto: .
Kampus Universitas Ahmad Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta akan mengembangkan labolatorium virtual untuk mensiasati kebutuhan praktikum mahasiswa di kampus tersebut sementara ruang kuliah dan lahan semakin terbatas.

Rencana ini mengemuka dalam seminar pengembangan labolatorium virtual di kampus setempat, Sabtu (8/12). Hadir dalam seminar tersebut Wakil Rektor I UAD, Muchlas. Dosen UAD ini juga mengangkat tema labolatorium virtual ini sebagai bahan disertasi di program doktornya.

"Labolatorium virtual ini sangat penting ke depan, karena pengembangan labolatorium real akan semakin mahal, baik dari sisi alat maupun ruangan," tandasnya.

Diakuinya, pengadaan labolatorium real semakin terasa berat dirasakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang pembiayaan dari pemerintah. Swastapun menghadapi kendala yang sama, meskipun sumber pendanaan dari masyarakat. Sementara kebutuhan praktikum di labolatorium menjadi sebuah keharusan dengan pengembangan dan pengadaan alat-alat yang semakin canggih.

Disisi lain, labolatorium real seringkali membosankan bagi mahasiswa. "Karenanya dibutuhkan terobosan baru dibidang labolatorium ini dan salah satunya adalah Labolatorium Virtual ini," tegasnya.

Labolarorium virtual kata dia implementasinya cukup mudah, cukup dengan menggunakan perangkat lunak komputer berbentuk simulator. Perangkat ini kata dia, bisa dikolaborasikan secara on-line.

Melalui langkah ini, instruktur mahasiswa tidak harus berada di satu ruangan. Namun kata dia, mereka bisa bersama-sama mengembangkan praktikum dengan bahan-bahan virtual melalui sistem tersebut.

Menurutnya, pengembangan labolatorium virtual ini telah menghasilkan produk berupa portal labolatorium virtual yang bisa diakses dosen, instruktur, mahasiswa untuk mengakses perangkat pendukung praktek online seperti e-book, panduan penggunaan simulator, panduan praktek, dan panduan praktek bisang studi.

"Labolatorium virtual ini bisa dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak aplikasi gratis sehingga biaya pengadaanya murah," tegasnya.

Labolatorium virtual karya dosen UAD ini juga telah di uji oleh enpat ahli teknik digital, ahli pembelajaran e-learning, ahli rancang desain instruksional dan ahli multimedia Indonesia. "Ini juga sudah diujicobakan secara terbatas. Jadi labolatorium virtual ini siap diaplikasikan sebagai jawaban atas mahalnya alat labolatorium dan keterbatasan ruang kuliah," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement