Senin 28 Feb 2011 17:53 WIB

130.884 Siswa SLTA di Kaltim Dapat Bosda Rp 163,6 M

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) melalui APBD 2011 telah menetapkan untuk menggulirkan dana Bosda senilai Rp 163,6 miliar bagi 130.884 siswa di SLTA, yakni SMA/MA dan SMK. "Untuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) bagi siswa SMA/MA setiap anak mendapat Rp 1 juta, sedangkan siswa di SMK masing-masing mendapat Bosda Rp 1,5 juta," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Rusmadi di Samarinda, Senin (28/2).

Dikatakan, uang tersebut bukan langsung diberikan ke siswa, namun diserahkan ke sekolah masing-masing, yakni untuk biaya operasional demi kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah yang bersangkutan. Bosda 2010 yang diberikan adalah Rp 144 miliar dengan asumsi 115.261 siswa namun pada 2011 jumlah siswanya meningkat sehingga anggaran yang diberikan juga meningkat.

"Semakin baik manajemen pengelolaan sekolah, maka sangat diharapkan kualitas pendidikan dan tingkat kelulusan siswa akan terus membaik. Bosda diharapkan membantu meningkatkan pengelolaan dan manajemen sekolah," katanya.

Bosda provinsi diberikan kepada SMA/SMK, sementara SD dan SMP telah mendapat alokasi dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) APBN. Bosda Provinsi dialokasikan dalam bantuan keuangan dan menjadi batang tubuh ABPD kabupaten dan kota. Selain Bosda, lanjutnya, pada 2011 Pemprov Kaltim juga mengalokasikan dana senilai Rp 222 miliar untuk 61.680 guru di Kaltim. Insentif yang diberikan Pemprov Kaltim adalah Rp 300 ribu per guru.

Berdasarkan kesepakatan bersama antara bupati dan wali kota bersama Gubernur Kaltim di hadapan Menteri Pendidikan ketika itu masih dijabat Bambang Sudibyo pada 2009, insentif masing-masing guru disepakati minimal Rp 1 juta. Terkait dengan kesepakatan itu, maka pemerintah kabupaten dan kota minimal harus memberikan tambahan insentif senilai Rp 700 ribu per bulan untuk setiap guru.

Pemprov Kaltim pada 2010 memberikan insentif Rp 211,8 miliar untuk 58.829 guru. Tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah guru, maka secara otomatis anggaran untuk insentif juga meningkat. "Dengan adanya insentif ini, maka kesejahteraan guru juga meningkatkan, sehingga diharapkan konsentrasi para guru saat proses pendidikan dan tingkat kelulusan di Kaltim secara umum terus ditingkatkan," kata Rusmadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement