Kamis 17 Feb 2011 12:01 WIB

Ogah Tekor, PTN Hitung Anggaran Pengawas UN

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Djibril Muhammad
Ujian Nasional
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai koordinator Ujian Nasional (UN) di Jawa Timur akan menghitung ulang anggaran pelaksanaan UN. Rektor Unesa, Muchlas Samani, mengatakan perguruan tinggi negeri (PTN) akan menghitung lagi besaran dana untuk proses pengawasan UN. "SK (surat keputusan) dari Gubernur Jatim sudah diterima, dan akan kami pelajari masalah budget yang dibutuhkan. Kami tak ingin rugi, seperti pengalaman tahun lalu," terang Muchlas, di Surabaya, Kamis (17/2).

Sebagai koordinator, Unesa memiliki tugas menghitung berapa asumsi anggaran yang dibutuhkan. Rencanannya, pihaknya besok akan melakukan penghitungan dana agar bisa dikirim ke pusat. Unesa dan PTN lain juga berperan dalam bidang pengawasan dan distribusi soal UN, serta pemindaian lembar jawaban.

Karena itu, ia merasa penting untuk memastikan soal tidak bocor dari titik percetakan hingga distribusi menuju setiap sekolah. "Unesa menjadi pengawas soal agar tidak sampai bocor. Saat ini tim akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota," terangnya.

Meski begitu, Muclas belum mengetahui secara pasti jumlah pengawas yang diterjunkan untuk mengawal pelaksanaan UN. Berpatokan tahun sebelumnya, jumlah pengawas hampir sama dengan jumlah sekolah. "Yang perlu diingat adalah tim independen dan ujian ulangan bagi mereka yang tidak lulus belum disiapkan pengawas. Ini yang harus diingat siswa, guru dan pihak sekolah," ujarnya.

Muchlas membantah anggapan PTN menolak menjadi pengawas UN. PTN menerima tugas sebagai pengawas, namun tak mau merugi karena ada kesalahan alokasi anggaran. "Tidak benar kalau Forum Rektor PTN menolak menjadi pengawas UN. PTN menerima, tetapi pengawas budget dan anggarannya masih dipelajari," tuturnya.

Sekedar diketahui, jumlah siswa yang akan mengikuti UN tahun ini diperkirakan mencapai 1.576.715 siswa. Rinciannya, siswa SD/MI/SDLB berjumlah 630.514 siswa, siswa SMP/MTs/SMPLB berjumlah 574.173 siswa, siswa SMA/MA/SMALB berjumlah 214.930 siswa, dan siswa SMK berjumlah 157.909 siswa.

Dijadwalkan UN untuk siswa SMA akan dimulai 18 hingga 21 April mendatang. Sedangkan SMK pada 18 hingga 20 April. Untuk SMP, dilakukan pada 25 hingga 28 April dan UN SD dihelat pada 10-12 Mei mendatang. Ujian susulan dilakukan satu pekan setelah ujian pertama.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Harun menyebut segera melakukan tender soal UN pekan depan. Ini dilakukan setelah anggaran dari pusat sebesar Rp 49,9 miliar cair. Perkiraanya, Rp 29 miliar dana tersebut dialokasikan untuk pengawas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement